WINWIN

112 13 37
                                    

Seharusnya aku tahu dari awal, pasti akan ada yang direlakan dan harus merelakan -Adelia

°°°°°

Seperti biasanya, aku membuat janji dengan seseorang yang sudah 2 tahun ini menjadi kekasihku. Kali ini aku mengajaknya untuk makan siang.

Tak butuh waktu lama, dia pun sampai dan saat ini ia duduk di hadapanku.

"Udah lama ya?" Tanyanya.

"Belum.." Ucapku sambil mengulas senyum.

"..........kamu nggak ada meeting?"

"20 menit lagi aku meeting sayang.."

"Oh yaudah, kamu pergi aja.."

"10 menit lagi aku pergi, aku kangen sama kamu.."

Aku hanya mengukir senyuman. Mudah sekali dia mengucapkan kata-kata itu, sedangkan aku yang memikul rasa rindu dan semua itu harus ku tahan karena semua kesibukannya.

Dia meraih kedua tanganku dan menggenggamnya.

"Maaf ya, belakangan ini aku sibuk banget di kantor dan sering perjalanan bisnis.. Kita jadi nggak punya waktu berdua.."

"Nggak apa-apa.."

Aku berusaha mengukir senyuman. Ini sulit bagiku, tapi apakah kata Putus harus semudah itu di ucapkan?? Aku rasa tidak.

Setelah 10 menit kami berdua berbincang, dia pamit dan pergi dari hadapanku. Ku lihat mobilnya berlalu meninggalkan cafe.

Saat aku bangkit, tiba-tiba seseorang memanggil namaku. Aku pun menoleh.

"Xiaojun?"

"Hey, kamu apa kabar? Udah lama ya nggak ketemu, kayaknya terakhir ketemu setahun yang lalu... Duduk del..." Ucap laki-laki yang ku panggil Xiaojun.

Dia mempersilahkan ku duduk, tapi aku tidak bisa karena harus segera kembali ke kantor.

"Lain kali kita ketemu lagi ya, jam makan siang udah mau abis.. Aku harus balik lagi ke kantor.."

"Nevermind..hati-hati ya.."

Xiaojun menunjukkan jarinya yang memberiku kode.. "Jangan lupa kabarin aku.." dan aku membalasnya dengan ibu jari jempol ku menunjukkan "Ok".

°°°°°
Hari ini jadwalku tidak terlalu padat dan aku masih bisa beristirahat, tapi sedetik kemudian pintu ruanganku di ketuk seseorang.

Aku masih bersandar di kursiku dan menyuruh orang itu masuk.

cklekkk..

" Apa saya mengganggu waktu ibu?"

Aku mendengar orang itu bertanya dan aku langsung memutar kursiku. Ternyata yang datang adalah Xiaojun. Aku menegakkan tubuhku di kursi.

"Silahkan duduk Jun.."

Xiaojun duduk di sofa dan aku menghampirinya.

"Tumben kamu kesini, ada yang bisa aku bantu?"

"Em...nggak ada, aku ganggu kamu nggak?"

"Enggak kok, jadwalku udah kosing.."

"Kalo aku ajak kamu keluar gimana? Aku traktir deh.."

"Em...boleh deh, tapi aku nggak bawa baju ganti.."

"Udah pake baju kantor aja nggak apa-apa, kamu masih keliatan cantik kok.."

"Hahahaha...bisa aja kamu..yaudah yuk.."

Aku dan Xiaojun keluar dari ruanganku dan pergi ke mall. Disana kami bermain di timezone, pergi ke tempat karaoke dan terakhir kami mampir ke pusat jajan. Xiaojun membelikanku gulali yang ukurannya agak besar.

SHORT STORY NCTWhere stories live. Discover now