JUNGWOO

1K 51 2
                                    

Pagi ini aku dan keluarga kecilku bekerja bakti membersihkan rumah kecil kami rutin setiap 2 minggu sekali.

Kali ini aku membawa beberapa vas yang sudah lama nggak terpakai ke dalam gudang. Aku menaruh vas itu ke dalam kardus kecil.

Aku melihat sebuah kardus yang nggak jauh dari tempatku berada, aku membawanya ke pangkuanku dan aku buka. Ternyata isinya beberapa bingkai foto dan sepucuk surat yang beberapa tahun sudah ku baca isinya.

Aku tersenyum sembari mengusap bingkai foto itu, tanganku membuka suratnya dan perlahan aku membaca surat itu untuk kedua kalinya.

Untuk wanita yang selalu berada di sampingku
Terimakasih atas kesetiaan kamu selama ini
Aku minta maaf ya, aku nyembuiin ini semua dari kamu karena aku nggak mau kamu khawatir
Aku udah janji sama diri aku sendiri, aku pasti bisa sembuh dan ketemu sama kamu lagi
Aku sayang sama kamu..

Aku nggak sadar, ternyata sebulir cairan jatuh ke pipiku.

-Flashback On-

°°°°°

"Mampir dulu boleh nggak?

Aku meminta persetujuan laki-laki yang saat ini sedang menggenggam tanganku erat.

"Pasti mau beli es krim.."

Ucapnya dan ku jawab dengan anggukan.

"Tapi jangan lama-lama ya, udah sore soalnya.."

"Iya nggak lama kok..makasih.."

Dia tersenyum ke arahku.

Kami berdua pun masuk ke salah satu toko es krim langganan kami. Aku memesan es krim stroberi dan dia vanila.

Nggak butuh waktu lama akhirnya kita berdua pulang.

Dia antar aku pulang tapi di tengah perjalanan hujan deras turun mengguyur sepanjang jalan. Akhirnya kita turun dari motor dan berteduh di halte bus.

Aku melihat-lihat jalanan, tiba-tiba sebuah jaket menutupi tubuhku. Ternyata itu dia. Aku tersenyum dan melihat ke arahnya.

Tapi ada sesuatu yang membuat mataku beralih fokus. Hidungnya mengeluarkan darah.

Aku langsung mengambil beberapa tissu dari dalam clutch dan memberikannya pada laki-laki yang kini berada di hadapanku.

"Hidung kamu berdarah..." Ucapku, dia langsung mengambil tissu itu dari tanganku dan membersihkan darah di hidungnya.

"Woo...kamu sakit?" Tanyaku, tapi dia menggeleng cepat dan tersenyum kepadaku.

Dia membuang tissu yang di penuhi darahnya dan ia melihat kearahku.

"Aku nggak apa-apa, paling kecapean sedikit aja.."

"Beneran?.. Kamu lagi nggak nyembunyiin apa-apa kan dari aku?"

"Enggak........kamu percaya kan sama aku?"

"He'em.." Aku menganggukkan kepala dan dia mengusap puncak rambutku.

°°°°°

-2 hari kemudian-

Di sebuah rumah sakit, terlihat seorang laki-laki sedang duduk di taman rumah sakit sambil membawa hasil tes nya hari ini.

Ia memikirkan apa yang dokter katakan kepadanya.

"Saya sangat menyarankan kamu untuk melakukan kemoterapi di luar negeri, mengingat stadium penyakit kamu sudah semakin parah.."

"Ya....aku harus pergi.."

Langkah kakinya meninggalkan rumah sakit dan kini ia sedang berada di sebuah cafe karena ia ingin bertemu dengan seseorang. Saat ini mereka sedang berhadap-hadapan.

SHORT STORY NCTWhere stories live. Discover now