JENO

313 19 0
                                    

"Saya terima nikah dan kawinnya Savira Abiyasha binti Alm. Surya Abiyaksa dengan mas kawin tersebut, tunai..!!"

Dalam satu tarikan nafas, laki-laki itu kini mengambil alih tanggung jawab orang tua perempuan yang kini sudah sah menjadi istrinya.

Dalam satu tarikan nafas, laki-laki itu kini mengambil alih tanggung jawab orang tua perempuan yang kini sudah sah menjadi istrinya

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

°°°°°

Jeno POV On

Gue nggak nyangka ini semua harus menimpa gue. Rasanya gue mau pergi dan tinggalin semuanya, tapi itu bukan gue. Semakin dewasa gue harus ngerti situasi keluarga.

Tapi gue rasa ini terlalu berlebihan.

2 bulan yang lalu

"Jen...lagi sibuk?"

Itu suara papi yang tiba-tiba masuk ke ruang kerja gue. Hari ini gue sengaja nggak masuk kantor, karena nggak ada jadwal apapun dan rasanya gue mau istirahat dulu.

Gue liat papi duduk di sofa yang berada cukup berjarak dari kursi kebesaran gue.

"Papi mau ngomong sesuatu sama kamu.."

Gue tutup berkas yang tadi sempat gue periksa. Sekarang gue dan papi berada di dalam keadaan yang serius.

"Ada apa pi?"

"Papi mau menjodohkan kamu sama anak sahabat papi Jen..."

Seketika papi berhasil buat gue bungkam. Ini maksudnya apa? Kenapa harus gue?

"Pi... Kenapa nggak sama bang Taeyong aja? Jeno rasa dia lebih pantes menikah sekarang, umur Jeno masih 23 tahun pi.."

"Jen...kamu tau kan abang kamu masih urus perusahaan kita di Australi, papi nggak bisa nyuruh dia pulang dalam waktu dekat.."

"Maksudnya dalam waktu dekat?"

"2 bulan lagi pernikahannya diselenggarakan.."

Gue nggak tau apa yang ada di pikiran papi. 2 bulan? Gue cuma punya waktu 2 bulan buat kenal sama cewek yang gue nggak tau dia siapa dan gimana asal-usulnya. Dengan mudahnya papi minta gue nikahin cewek itu 2 bulan lagi.

Gue mengusap wajah gusar, gue nggak tau lagi harus ngomong apa sama papi.

"Papi mau kasih tau kamu........."

Gue liat wajah papi lagi.

".........yang kamu nikahi itu putri om Surya, dia sahabat yang paling berjasa buat papi.. Kalau nggak ada Surya kita nggak akan punya perusahaan ini sekarang.. Dia yang paling berpengaruh Jen, bahkan saat perusahaan pailit, semua temen-temen papi nggak ada yang mau nolong papi kecuali Surya.. Dia bukan cuma sekedar sahabat buat papi, dia udah papi anggap saudara sendiri... Maka dari itu papi nggak segan untuk meminta kamu menikah dengan putrinya.."

Gue pernah denger cerita tentang om Surya sebelumnya dan semua kebaikan om Surya sama keluarga gue, tapi gue nggak tau kalo om Surya punya anak perempuan karena orang tua gue nggak pernah kasih tau gue soal ini.

SHORT STORY NCTOnde as histórias ganham vida. Descobre agora