Bab 16 : Proposal

1.7K 260 63
                                    

Keluarga Sasuke dan Sakura tengah berserta teman-temannya berkumpul dirumah Sakura merayakan kepulangan Sakura dari rumah sakit hari ini. Hampir satu bulan Sakura dirawat setelah dia siuman dari koma.

Para orang tua tengah mengobrol mendiskusikan sesuatu, meninggalkan kaum muda untuk bersenang-senang sendiri.

Sakura dan teman-temannya diruang tengah bermain karoke.

"seluruh kota~ merupakan tempat bermain yang asik, oh senangnya~ aku senang sekaliii!",

"..."

"..."

..........

"mengapa kita biarkan dia bernyanyi", Tenten memandang datar Sakura yang tengah bernyanyi dengan semangat.

Karin menghembuskan napas tidak berdaya, "aku seperti tengah kembali ke masa pra TK".

"oooh, tidakkah anakku sangat imuuut", mata Ino berbinar menatap Sakura.

Tenten menepuk jidatnya frustasi.

Para pria menikmati makanan tanpa protes dengan apa yang tengah Sakura lakukan.

Sakura tak menghiraukan orang-orang disekitarnya, "matahari menyinari~ semua perasaan cintaaa, tapi meng_",

"Stop stop stop", Karin menghentikan nyanyian Sakura, "mendengar lagumu, aku jadi teringat dosa pada Orochi sensei",

Sakura cemberut, dia duduk kembali keposisinya bersama Sasuke, dia menyerahkan mic pada Karin.

"sekarang giliranku", matanya menatap suaminya, "sayaaang~, lagu ini kupersembahkan untukmu", dia mengerling genit pada Itachi.

Itachi hanya terkekeh, dan menggelengkan kepalanya, menunggu hal gila apa yang hendak dilakukan istrinya.

Yang lain pura-pura buta dan tuli.

Musik berbunyi, Karin menari-nari kecil. semua cengo dengan adegan selanjutnya.

"Otakmu sexy, Itu terbukti~, Dari caramu, Memikirkan aku.
Matamu sexy, Itu terbukti, Dari caramu, Menatap aku", dia memperagakannya dengan gaya sensual.

Sasuke menutup mata Sakura, "jangan lihat, jangan dengarkan", bisiknya pada Sakura.

Sakura cemberut, "biarkan aku melihat sedikit", tangannya hendak mengukir cela dijari tangan Sasuke, tapi tidak bisa.

"patuh".

Orang-orang yang melihat mulai mengeluh dalam hati mereka.

"Aiooo, mataku tiba-tiba sakit dattebayo", bisik naruto mengurut matanya sedih.

Sai diam-diam setuju dengan naruto, 'bahkan telingaku mulai sakit mendengarnya'. Dia menyeruput minumannya seraya memalingkan wajahnya, menghadap arah lain.

Shikamaru, Suigetsu, Jugo, Shino, Chouji dan yang lainnya menaruh garis-garis hitam dikepala mereka, 'mengapa kita disini'. Mereka menyibukkan diri dengan makanan dan minuman masing-masing. Pura-pura buta dan budek sesaat.

Dikubu perempuan tak jauh berbeda.

'aku tidak mengenalnya', batin Tenten.

Ino mengusap perutnya sambil berucap, 'amit-amit', menutupi jabang bayi.

Itachi tak kalah malu dengan mereka. Mungkin dialah yang paling malu diantara mereka.

"Kamulah mahkluk Tuhan, Yang tercipta, Yang paling sexy.
Cuma kamu yang bisa, membuatku, Terus menjerit, Ow-ow-ow (ah ah ah), Ow-ow-ow (ih ih ih)", dengan tak tahu malunya dia tetap menggoyangkan pinggulnya kesana-kemari. Suaranya dibuat genit, Sayangnya malah terdengar seperti tikus terjepit, hmm.

DAMN, I'M 23Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz