Bab 10 : Meet Uchiha's Family

2.4K 340 22
                                    

Ino menampilkan smirknya, “kalian tahu, salah satu cara untuk  memperbesar payudara adalah dengan memerasnya secara teratur agar dapat berkembang”, tatapan Ino melewati Sasuke yang duduk kaku ditempatnya, “kurasa Uchiha bungsu kita benar-benar mempraktikannya dengan baik selama 5 tahun ini. Hey, Uchiha Sasuke!”,

“_How do You like that!”,

.

.

.

.

Sasuke mengurut keningnya, dia menoleh kearah mereka, mulutnya terbuka hendak berbicara, tapi terpotong oleh raungan gadis-gadis.

“Kyaa!”,

“KAU PERVERT!!”,

“BASTARD CABUL!”,

Sakura, Karin dan Tenten menjerit bersamaan.

Sasuke memejamkan matanya, dia terlihat kesal. “aku tidak_”,

“KAU MENYANGKALNYA!”, Karin berteriak padanya, “Oh, Kemari kau Bangs**, aku akan menghajarmu sampai mati!”, Karin berjalan cepat kearah Sasuke. hanya saja_

C’klek

Seseorang masuk , pria tinggi maskulin memancarkan aura dewasa membuat langkah Karin terhenti. Matanya membulat, dia kaku ditempat, dia mengumpat dan berbalik arah dengan cepat kala pria mata pria itu terarah padanya.

‘SHIT-SHIT-SHIT!!!!’, dia menutupi wajahnya dengan sebelah tangan.

Sakura terbengong melihat Karin yang menempel kembali padanya, gadis itu terlihat gelisah dan salah tingkah. Tenten dan Ino tertawa bahagia. Dia melihat kembali pria yang tadi masuk kedalam kamar. Pria itu menatapnya dengan senyuman kecil.

“mengapa kau kemari”, Sasuke membuat dia menoleh padanya.

“yo, otouto. Aku membawa Ibu dan Ayah mengunjungi adik ipar”.

“dimana?”,

“sebentar lagi kesini, Ibu sedang ke toilet, Ayah menemaninya”, mata lelaki itu melirik pada Sakura dan teman-temannya. Atau pada salah satunya.

Karin semakin gelisah, dia terus bergerak acak. Sesekali dia akan menggigit bibir bawahnya.

“kau tidak apa-apa Karin?”, teguran Sakura membuat Karin tersentak.

“A-aku... aku-aku...”, dia tergagap, dia memejamkan mata mengambil sentakan napas, “yah, aku... baik-kurasa-baik”, dia melirihkan bagian akhirnya. Itu artinya tidak baik.

“f*ck!”, dia mengumpat lirih, “Sakura-chan, kurasa aku harus ... pergi. Aku akan menjengukmu lagi nanti, aku ada pemotretan setelah ini. jadi bye muah”, dia mengecup kening Sakura dan berjalan cepat menuju pintu. Dia tidak menoleh atau sekedar melirik pria yang menatapnya dengan mata gelapnya.

C’lek

Pintu sekali lagi terbuka, dan itu membuat Karin sekali lagi terkejut bukan main.

“Karin-chan~”, Mikoto dan Fugaku terkejut melihat Karin saat mereka membuka pintu ruang rawat Sakura.

“Ibu Mertua!”, Karin tersadar sesuatu, “Amm-m-maksudku... Bibi Mikoto, Paman Fugaku, halo”, dia membungkukkan dirinya 45 derajat.

“tidak perlu sopan, kau biasanya memanggilku Ibu mertua, aku tidak keberatan”, dia memeluk cepat Karin yang kaku ditempat, “mengapa badanmu dingin sekali, apakah kau sakit?”, Mikoto mengecek dahi dan leher Karin cemas.

“a-aku_aku tidak apa-apa Ibu_... m-maksudku, Bibi”, dia terus tergagap.

Dengusan geli terdengar dari belakang. Karin bisa menebak siapa itu.

DAMN, I'M 23Donde viven las historias. Descúbrelo ahora