PART 2

62.2K 7.2K 1.5K
                                    

Taeyong mengawali paginya dengan buruk, shower dikamar mandinya yang lepas, roti panggangnya yang gosong membuatnya tak sempat sarapan, serta ketinggalan Bus hingga dirinya harus menaiki Taksi dan terjebak macet.

Untung saja Jaehyun terlambat datang hari ini, setidaknya tak akan ada omelan untuk paginya. Tapi sepertinya Dewi Fortuna tetap tak memihaknya hari ini, sekarang secangkir kopi panas harus membasahi kemejanya.

Dan Taeyong tak setega itu untuk memarahi Office Boy yang malang itu, lain lagi jika itu Jaehyun. Pasti pria itu akan mengamuk hebat karena kemeja mahalnya harus ternodai.

Taeyong menepuk pelan bahu Office Boy yang terus membungkuk dan meminta maaf padanya itu, "Tak apa. Ini bisa dicuci nanti. Tapi bisakah aku meminta tissue?"

"Baiklah, Sekretaris Lee." dengan cepat lelaki malang itu mengambilkan tissue untuknya. Taeyong tersenyum tipis menerima beberapa tissue yang diberikan.

"Maafkan Saya, Sekretaris Lee." Office Boy itu terus membungkuk beberapa kali. Taeyong yang tak tega melihat itu segera menariknya untuk berdiri tegap.

"Berhentilah meminta maaf, aku tak apa. Tapi lain kali hati-hati ya." ucap Taeyong menepuk bahu pria itu pelan, berusaha menenangkan dan mengatakan bahwa dia tidak marah akan hal itu. "Kembalilah bekerja."

Office Boy itu mengangguk patuh, "Terimakasih, Sekretaris Lee. Dan sekali lagi saya minta maaf."

"Iya, tak apa." matanya menatap Office Boy yang mulai beranjak menjauh itu, menghela nafas pelan. Kemudian menatap kemejanya, bekas kopi ada dimana-mana, dan parahnya lagi kemejanya berwarna putih.

"Hhh, tubuhku akan terasa begitu lengket." ucapnya pelan, kemudian kembali melangkahkan kakinya menuju meja kerjanya.

Tak berselang lama, Jaehyun datang dengan mulut pedasnya itu mengomel dan para karyawan lain yang berada dilantai yang sama dengannya mengekor dibelakang pria tinggi itu. Menunduk dalam karena takut akan wajah Jaehyun yang terlihat begitu menakutkan.

"Kalau kalian tidak bisa bekerja dengan becus tak usah bekerja disini!" Jaehyun berbalik dan menatap satu persatu para karyawannya yang berbaris itu dengan mata tajamnya.

"Sudah kukatakan berapa kali?! Jika kalian tidak bisa melakukan itu, maka bertanyalah kepada divisi yang lain! Jangan melakukan sesuatu yang kalian tidak tau caranya!" Taeyong terperanjat mendengar suara berat Jaehyun yang membentak para rekan kerjanya itu.

"Bagaimana kita bisa rapat hari ini jika seluruh laporan yang kalian kirimkan padaku amburadul seperti itu?! Bahkan siswa sekolah saja bisa membuat laporan yang lebih baik dari kalian!" ucapan Jaehyun semakin membuat para karyawannya itu menunduk dalam.

"Kalian ingin kupecat satu-persatu hah?!!!" suara Jaehyun begitu menggelegar diseluruh penjuru lantai 27 ini. Merasa tak tahan lagi dengan omelan atasannya itu, dan merasa kasian kepada rekan kerjanya. Meski dia tidak apa masalah sebenarnya.

Taeyong mencoba mendekati Jaehyun, berusaha sedikit menenangkan pria itu. "Sajangnim~" ucap Taeyong, berusaha melembutkan nada bicaranya. Takut dirinya yang akan kembali disemprot amarah Jaehyun.

Jaehyun menoleh ketika mendengar suara lembut yang menyapa gendang telinganya. Melihat Taeyong yang memanggilnya, matanya melirik kearah kemeja Taeyong yang begitu kotor.

Menunjukkan wajah datarnya, "Kapan kau datang?" tanyanya dengan nada dingin yang membuat Taeyong meneguk ludahnya kasar.

Taeyong melirik jam tangannya. "Sekitar 30 menit yang lalu, Sajangnim." ucapnya dengan begitu sopan. Kalau salah jawab, maka Jaehyun akan menjadi singa sekarang juga dan itu sangat menakutkan.

My Crazy CEO (JAEYONG) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang