PART 15

51.5K 5.3K 732
                                    

"Kalau begitu....."

CUP

Jaehyun terdiam ketika merasakan bibir tipis itu menempel rapat dibibirnya. Matanya menatap lurus kearah mata Taeyong yang terpejam. Jantungnya bertalu hebat.

"Muahhh..." Taeyong melepaskan ciumannya, kemudian tertawa dengan jari mengetuk-ngetuk bibir Jaehyun. "Hehehe, bibirnya kenyal seperti jelly." ucapnya dengan mata yang semakin tidak fokus.

"Aku suka jelly." oceh Taeyong sambil memainkan bibir Jaehyun. Taeyong menatap sayu kearah Jaehyun yang hanya memandangnya diam.

"Sajangnim tau fungsi jelly? Jelly itu untuk dimakan bukan dimasukkan kedalam hidung. Pah—umhhpp!"

Jaehyun menangkup wajah Taeyong, meraup bibir tipis itu dalam lumatan dalamnya. Menarik tengkuk dan rahang Taeyong, agar bibir Jaehyun bisa menghancurkan bibir tipis itu dalam nikmatnya kecupan dan hisapan agresif yang Jaehyun berikan.

Kedua mata mereka terpejam, menikmati manisnya bibir masing-masing. Taeyong yang tidak memiliki pengalaman apapun tentang ciuman hanya bisa mengecupi dan menghisap pelan bibir bawah Jaehyun.

Sedangkan sang dominan bergerak liar seolah sedang mencoba memasukkan seluruh bibir tipis itu kedalam mulutnya dan menghisapnya keras, hingga membuat Taeyong melenguh pelan.

Cengkraman pelan Taeyong pada kerah bajunya membuat Jaehyun tersadar hingga melepaskan ciuman mereka, menyisakan tali benang saliva yang entah milik siapa. Bibir Taeyong terlihat begitu basah dan bengkak.

Keduanya terengah akan sensasi yang mereka ciptakan, Jaehyun menggeram pelan ketika matanya tak berhenti menatap bibir Taeyong yang membengkak hasil karyanya.

Jari jempolnya mengusap belahan yang semakin terasa kenyal itu, menatap Taeyong yang semakin memerah. Entah karena sensasi mereka, rasa mabuk atau dinginnya angin malam yang menerpa.

Taeyong menatapnya sayu, semakin menyayu detik demi detik, hingga kepalanya terjatuh pada bahu Jaehyun. Jaehyun dengan sigap menahan tubuh Taeyong agar terjatuh kearahnya, dengkuran halus terdengar dari bibir Taeyong.

Jaehyun memejamkan matanya dan menghembuskan nafas pelan, tangannya mengelus sayang kepala Taeyong yang ada dibahunya. Memeluk tubuh mungil itu beberapa saat lalu menggendongnya menuju kamar yang pernah ditempati Taeyong.

Merebahkan tubuh itu dengan perlahan diatas ranjang besar, membiarkan Taeyong tertidur disana dengan damai. Tangan Jaehyun terangkat mengelus kepala Taeyong sekali lagi, kemudian mendekat.

CUP

Kecupan singkat Jaehyun sematkan pada dahi Taeyong, tersenyum tipis. "Good Night, Sweetheart."

*****

Pagi datang membawa sinar matahari yang nampak malu-malu untuk mengeluarkan cahayanya. Sosok mungil yang masih terkapar tak berdaya mulai mengerjapkan matanya.

Membuka matanya secara perlahan, menatap sekelilingnya. Ahh, kamar tamu Jaehyun ternyata. Bukan surga seperti yang pernah Taeyong katakan.

Jangan menyalahkan Taeyong, salahkan saja Jaehyun kenapa mempunyai kamar serba putih seperti ini membuat Taeyong salah paham.

"Aku tertidur disini lagi." ucap Taeyong setelah sadar dimana dirinya berada. Tubuh mungil itu berusaha bangkit dan mendudukkan tubuhnya.

Taeyong berdesis, "Sshh kepalaku pusing sekali." Pria cantik bermarga Lee itu memegangi kepalanya yang terasa berputar.

"Aku mabuk ya?" gumamnya sendirian. Berusaha mengingat apa yang terjadi tadi malam, tapi semakin Taeyong berusaha mengingatnya rasa pusing semakin bertambah.

My Crazy CEO (JAEYONG) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang