PART 40 - END

34.3K 2.4K 132
                                    

Jaehyun berjalan berdua bersama Taeyong di lorong Rumah Sakit, dengan masing-masing menyeret tiang infus mereka. Sejak tadi Jaehyun tak berhenti tertawa menyadari keadaan mereka berdua yang sama-sama mendorong tiang infus.

Taeyong mendelik tajam pada Jaehyun yang tak berhenti terkikik, "Sudahlah Hyung! Apa Hyung tak lelah tertawa?!" serunya.

"Tidak, ini sangat lucu. Biasanya pasangan lain akan membantu pasangan yang sedang sakit." mata Jaehyun menatap bergantian tiang infus miliknya dan Taeyong, "Sedangkan kita sama-sama mendorong tiang infus." tawanya kembali mengudara.

"Untung saja kau sudah berhenti pakai kursi roda. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana jika aku membawa tiang infus serta mendorong kursi rodamu juga." ujar Jaehyun sembari mengusap sedikit air yang terkandung diujung matanya karena terlalu banyak tertawa.

Taeyong memandang aneh Kekasihnya, "Bagimu itu lucu?" tanyanya sinis, "Bagiku tidak! Perut dan pinggangku masih luar biasa nyeri!" kesal Taeyong.

"Bahu dan punggungku juga masih sakit, Sayang. Tapi bersamamu rasa sakitnya sudah hilang." sahut Jaehyun dengan kerlingan yang terlihat di matanya.

Taeyong bergidik pelan melihatnya, "Dasar orang gila!" ucap Taeyong lalu mendorong lebih cepat tiang infusnya meninggalkan Jaehyun sendirian tertawa seperti orang gila ditengah-tengah lorong Rumah Sakit.

*****

Lisa mendorong pintu ruang rawat Jaehyun, tangannya menenteng sekeranjang buah-buahan segar yang tersusun rapi. Matanya bisa melihat Jaehyun dan Taeyong yang duduk berdua berhadapan pada sofa.

Melihat itu Lisa menggelengkan kepala, "Melihat kalian tidak terpisahkan seperti ini sepertinya kalian sudah sembuh." ucap Lisa, meletakkan keranjang buahnya tepat dihadapan sepasang kekasih itu.

Taeyong menyengir lebar melihat susunan buah yang begitu menyegarkan matanya, "Terimakasih!" serunya girang. Lisa tersenyum melihat Taeyong yang sudah kembali seperti biasanya.

Mata bulat Taeyong melirik Lisa dan Jaehyun bergantian, mengerti keadaannya, Taeyong bersuara, "Aku tau kalian ingin membicarakan sesuatu. Jadi buahnya semuanya untukku." Taeyong mengangkat sekeranjang buah yang baru saja Lisa berikan, dan melarikan diri ke kamar rawatnya.

"Bye!"

"Sayang, aku juga mau buahnya!" seru Jaehyun ketika melihat Taeyong berlari kencang meninggalkan kamarnya.

"MILIKKU!" teriak Taeyong membuat Jaehyun terkekeh geli.

Lisa yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya, "Kalian terkadang seperti anak kecil."

Jaehyun masih terkekeh, "Dia sangat menggemaskan." ujarnya, lalu perhatiannya kini teralih pada Lisa yang duduk dihadapannya.

"Jadi ada apa?"

"Apanya?"

"Kau datang kesini pasti ingin membicarakan sesuatu, kan?"

Lisa mengerutkan alisnya kesal, "Hei, aku ini ingin menjenguk kalian!" serunya, "Tapi memang ada sebenarnya..."

Jaehyun memutar bola matanya malas, "Apa?"

"Rose dan Rowoon."

"Aku malas membicarakan hal itu." sahut Jaehyun seketika membuang wajahnya kearah lain.

Lisa menatap Jaehyun yang tepat dihadapannya, "Kau tidak ingin menemui mereka?"

Jaehyun tertawa remeh, "Masih hidup?"

"Tidak akan kubiarkan semudah itu."

"Jangan mengotori tanganmu sendiri untuk menghadapi dua bajingan itu." ucap Jaehyun dengan sudut bibir yang terangkat.

My Crazy CEO (JAEYONG) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang