PART 5

59.2K 6.3K 1.9K
                                    

Taeyong membuka matanya merasakan sinar matahari yang masih terlihat malu-malu untuk menampakan diri tapi mulai merengsek masuk dari jendela.

Mengerjapkan matanya, kemudian meregangkan tubuhnya yang terasa kaku. Taeyong kembali memejamkan mata dan menyamankan posisi tidur menyampingnya. Beberapa menit kemudian dahinya mengernyit ketika merasakan sesuatu yang berbeda.

Tangannya meraba ranjang yang ditempatinya, terasa lebih empuk dari biasanya. Lalu Taeyong membuka matanya, melihat warna bedcover putih bersih, seingatnya bedcovernya berwarna ungu muda.

"Kapan aku menggantinya?" tanyanya dengan bingung. Taeyong membalik tubuhnya menjadi terlentang dan membuka lebar matanya. Ada yang aneh. Kenapa kamarnya sekarang berwarna putih? Seingatnya kamarnya berwarna pink.

Taeyong melongo seperti orang bodoh selama beberapa saat, tapi seketika matanya terbelalak lebar. "Ini kamar siapa?! Apa aku sedang diculik sekarang?!" serunya panik. Dengan cepat mendudukkan tubuhnya dan melihat kesekeliling kamar yang ditempatinya itu. Sangat berbeda dengan kamarnya.

"Siapa yang menculikku?!" matanya tak berhenti melotot dan melihat keadaan sekitar. Tangannya dengan cepat mengambil selimut dan menutupi tubuhnya sendiri.

"Bagaimana jika aku dibunuh dan organ-organ tubuhku dijual dengan harga fantastis?! Bagaimana jika aku dijual dan dilelang serta dijadikan budak sex manusia bernafsu binatang?!" ucapnya dengan heboh. Tapi seketika wajah paniknya melunak.

"Tapi kalau aku diculik tidak mungkin aku ditidurkan dengan kamar semewah ini. Pasti aku akan terikat seperti sapi. Dan ditaruh diruang bawah tanah yang bau dan berdebu bukan ditempat sebesar dan sebersih ini." ucapnya dengan suara pelan. Taeyong kembali berpikir dimanakah dirinya berada?

Matanya kembali terbelalak dengan wajah sendu, kembali menyusuri kamar yang serba putih ini. "Apa sekarang aku berada disurga?"

Wajahnya berubah begitu dramatis sekarang. "Bagaimana dengan Appa dan Eomma? Aku meninggalkan mereka tanpa bisa membahagiakan mereka terlebih dahulu." mata bulatnya yang berkaca-kaca akan pertanda jatuhnya air mata.

Menangkupkan kedua tangannya sembari mendongak menatap langit-langit kamar yang begitu putih bersih. "Tuhan, mengapa engkau mengambilku secepat ini? Aku masih belum siap untuk meninggalkan orang-orang yang kusayangi." isakkan pelan mulai Taeyong keluarkan dari bibirnya.

"Tapi mengingat aku bukan hamba yang patuh. Apa benar aku sedang berada disurga? Tuhan tidak salah menempatkanku kan?" ucapnya dengan ragu, mengingat begitu banyak dosa yang dilakukannya selama hidup didunia.

Taeyong merasa begitu menyesal karena tidak pernah menjadi seseorang yang taat beragama.

"Tapi yang jelas sekarang aku sudah tidak berada di dunia lagi. Maafkan aku Appa, Eomma. Aku meninggalkan kalian berdua, Taeyongie selalu menyayangi Appa dan Eomma." menundukkan kepalanya dengan dalam, tak lupa tangan yang menangkup erat, seperti orang-orang yang sedang melakukan pengakuan dosa.

Tolong siapa saja sadarkan Lee Taeyong...

CEKLEK

Taeyong menoleh mendengar suara pintu terbuka, dan lebih terkejutnya lagi wajah Bosnya yang tertampang disana. "Sajangnim?" ucapnya dengan ragu.

Tapi itu benar-benar Jaehyun membuat Taeyong semakin membelalakkan matanya lalu berhambur pada pelukan Jaehyun secara tiba-tiba, membuat Jaehyun mengerjap bingung. "Sajangnim!!! Apa kau juga masuk surga?"

Jaehyun melongo seketika, menatap wajah yang tertempel pada dada bidangnya saat ini. Rasa terkejut karena pelukan yang didapatnya hilang sirna seketika karena pertanyaan yang diajukan Taeyong.

My Crazy CEO (JAEYONG) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang