PART 4

59.2K 6.7K 1.7K
                                    

"KIM JIHO!!!"

Taeyong dan Jiho langsung menoleh kearah sumber suara yang begitu besar menggema keseluruh penjuru. Mata Taeyong dan Jiho membesar ketika melihat Jaehyun yang berjalan mendekati mereka dengan wajah marahnya.

Lain halnya dengan Taeyong yang masih membulatkan mata, Jiho membenarkan penampilannya dengan cepat dan berusaha tersenyum semanis mungkin membuat Taeyong yang melihatnya mendelik pada Jiho.

Jiho mengulurkan tangannya, "CEO Jung senang bertemu And—."

Ucapan Jiho dipotong begitu saja oleh Jaehyun, "Ada apa ini?! Apa yang kau lakukan di Kantorku?" Jaehyun menatap tajam kearah Jiho.

Merasa tak ada balasan pada uluran tangannya, Jiho menariknya kemudian tertawa dengan anggun. Taeyong hanya memutar bola matanya malas, "Ah, apa salah aku berkunjung pada calon rekan kerjaku, CEO Jung?" ucapnya sembari tersenyum tipis.

"Siapa yang akan menjadi calon rekan kerjamu?" Taeyong menatap Jaehyun yang berdiri didepannya, tubuh besar Jaehyun hampir menutup tubuh mungilnya.

Jiho berdehem kaku, "A-aku?"

Jaehyun mengangkat alisnya, "Apakah pembatalanku tentang makan malam itu tidak sampai padamu?" tanyanya datar, lalu menoleh kearah Taeyong yang hanya berdiri diam dibelakangnya. "Kau tidak memberitahu pihak mereka, Lee?"

"S-Sudah Sajangnim." ucap Taeyong terbata, wajah Jaehyun terlihat menyeramkan sekarang. Matanya menyorot tajam.

Jaehyun memegang tangan Taeyong dan menariknya agar sepenuhnya berada dibelakangnya, "Kalau begitu aku sudah tidak ada urusan lagi denganmu CEO Kim." ucap Jaehyun dengan wajah datarnya. Taeyong terdiam, sedikit terkejut karena Jaehyun tak pernah menggenggam tangannya sebelumnya.

Jiho menyorot tajam pada genggaman tangan Jaehyun pada lengan kurus Taeyong. "Tapi, kita sudah sepakat untuk rencana makan malam itu CEO Jung." ucapnya tak mau mengalah.

"Aku dari awal sudah tidak sepakat untuk itu. Hanya karena Sekretaris Lee yang memaksaku untuk mengosongkan jadwal untukmu, aku setuju. Tapi sekarang aku benar-benar tidak ingin melangsungkan makan malam denganmu." ucap Jaehyun dengan mulut pedasnya. Taeyong yang mendengarnya saja merasa malu, apalagi Jiho. Terlebih mereka menjadi pusat perhatian saat ini.

"T-tapi..."

Jaehyun melepaskan genggaman tangannya, melarikan tangannya sendiri pada pinggang ramping Taeyong. Menariknya untuk mendekat kesampingnya. Taeyong? Jangan tanyakan, matanya hampir keluar karena membulat dengan lebar. Jiho merasa semakin panas melihatnya.

"Dan satu lagi. Jangan pernah menghina Taeyong, karena aku tidak akan segan untuk bertindak lebih terhadapmu, CEO Kim." ancam Jaehyun dengan suara rendahnya, orang-orang yang mendengar ucapan itu merinding seketika. Tak salah jika mereka menjuluki Jaehyun dengan 'Raja Iblis'. Pria itu akan sangat mengerikan jika marah.

"Sekarang, keluar dari Kantorku." usir Jaehyun, mencengkram pinggang Taeyong berusaha menahan diri agar tidak melakukan kekerasan pada wanita itu. Taeyong melirik pada cengkraman Jaehyun dipinggangnya, tidak sakit tapi itu sangat kuat. Jika saja Jiho seorang pria, mungkin wajah itu sudah penuh dengan lebam.

"Kita bisa menjadi rekan kerja yang baik, CEO Jung." Jiho tetap tidak ingin menyerah.

Jaehyun mengeratkan rahangnya, emosinya sudah meluap. "KELUAR! Atau kupanggilkan petugas keamanan untuk menyeretmu!" bentak Jaehyun nyaring membuat semua orang terlonjak.

Taeyong dengan cepat menahan tangan Jaehyun agar tetap berada dipinggangnya ketika tangan itu ingin menarik diri dari sana, menyelipkan jari-jari mungilnya pada sela-sela jari besar Jaehyun. Menggenggamnya dengan lembut.

My Crazy CEO (JAEYONG) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang