2. Obey

561 78 0
                                    

Hari ini adalah kesempatan, esok hari adalah harapan. Dan aku tak ingin kehilangan harapanku hanya karena aku melewatkan satu kesempatan yang telah ku dapatkan.

ILY from 195 Countries

•••

Memulai hari dengan rutinitas yang biasa dilakoni; bagun, membersihkan diri, lalu sampai pada kegiatan sarapan pagi seorang diri.

Menu sarapan Taehyung hari ini hanya sepotong sandwich dengan segelas susu cokelat hangat, semangatnya enyah entah kemana, dari semalam ia terus memikirkan ucapan pemuda asing itu.

Apa Taehyung kurang update berita terkini? Pemuda itu bilang dirinya JK. Taehyung juga sudah browsing internet semalaman dan yang muncul malah berita kematian putri kerjaan lagi, tapi sungguh, Taehyung agak bosan dengan berita itu.

Lalu apa maksudnya JK? Sial, jangan sampai Taehyung mati penasaran hanya gara-gara hal ini.

Terlalu hanyut melamun tiba-tiba ia merasa tersentak saat mendengar sebuah ketukan pada pintu rumahnya.

Menjawab 'sebentar' setelah meneguk susu coklat untuk melancarkan sisa roti yang tertanggal di tenggorokan, dengan santai Taehyung menghampiri pintu untuk melihat siapa orang yang bertamu di pagi buta begini.

Hal pertama yang terlintas dalam benak Taehyung ketika membuka pintu adalah 'pemuda asing kemarin'

Ucapannnya benar-benar terbukti, sekarang dihadapannya tengah berdiri dua polisi yang menatapnya; em, cukup tak bersahabat.

"Dengan saudara Kim Taehyung?"

Taehyung hanya mengangguk kecil.

"Kami dari pusat kepolisian Amsterdam, meminta kesediaan saudara Kim Taehyung sementara agar ikut kami untuk menjawab beberapa pertanyaan dikantor polisi." Ucap salah satu polisi.

"Soal apa ya pak?" Taehyung bertanya dengan hati-hati.

"Mohon maaf kami tak bisa memberitahu, tapi anda tidak dalam terkena kasus apapun, kami hanya meminta anda hadir sebagai saksi untuk sebuah kasus penting."

Aku yakin kau dan mobilmu ini pasti sudah terlacak. Jika besok ada polisi yang datang ke rumahmu, kau harus tetap tenang. Ikuti perintahnya dan jangan panik, jika mereka memintamu untuk ikut bersama mereka, cukup turuti saja.

Taehyung mengulang ingatan yang dikatakan pemuda asing itu. Baiklah, ia harus tenang. Menarik napas dalam dan menghembuskannya pelan-pelan.

"Baik. Aku akan ikut!" ucap Taehyung mantap.

Taehyung dapat melihat salah satu dari polisi itu tersenyum, tapi tidak, atau mungkin menyeringai saat Taehyung yakin setuju atas permintaan mereka untuk ikut bersama.

Terlihat mencurigakan.

Bingo.

Pemuda asing itu benar lagi, kedua polisi itu ternyata membawa Taehyung bukan menggunakan mobil polisi, melainkan mobil dengan merek Toyota berwarna hitam. Kini ia curiga pada dua pria yang membawanya ini memang benar-benar polisi atau polisi. Tapi ia mengingat lagi kata-kata pemuda itu, cukup menurut saja. Ya, sekarang ia hanya perlu menurut, jangan dulu berpikiran buruk.

Mobil mulai dilajukan, membelah jalanan sepi tempat tinggal Taehyung hingga mereka sampai pada jalanan ramai di pusat kota. Taehyung masih diam, sebentar lagi sampai di kantor polisi, pikirnya. Hingga sesuatu membuatnya merasa janggal ketika mobil itu terus melaju dan melewati kantor polisi pusat.

Taehyung bingung, pikirannya bercabang pada kemungkinan yang tidak-tidak. No! Taehyung menghapus asumsi konyol itu.

Tapi pemikiran mereka polisi atau polisi mengacaukan perasaannya yang mencoba berpikir baik.

ILY from 195 CountriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang