7. The Gang

383 72 1
                                    

Bohong jika semua akan baik-baik saja. Bohong jika aku akan bahagia. Bohong ketika kau jaminkan aman, aku harus percaya.

Memang kau siapa? Seolah seperti Tuhan semesta.

ILY from 195 Countries

..

Jeep Rubicon merah itu berhenti, Jungkook turun lebih dulu setelah memerintah Taehyung untuk ikut di belakangnya. Hingga langkah mereka mulai memasuki sebuah club kecil di ujung kota Paris yang jauh dari keramaian.

"Untuk apa kesini? Kau mau mengajakku mabuk?" Taehyung bertanya, membuat langkah pria di depannya menghentikan langkah. Lalu berbalik badan untuk melihat entitas sang penanya.

Jungkook tersenyum. Tidak bohong, sebenarnya Taehyung menyukai senyuman itu. Apakah Jungkook sadar kalau senyumnya sangat manis?

Terkadang Taehyung ingin sekali mempertanyakannya.

"Jika kau mau. Tapi bukan itu tujuan utamanya, aku hanya ingin perkenalkanmu pada teman-teman yang lain."

"Untuk apa?"

"Kau ingin lebih aman tidak? Aku jamin, mereka akan sangat berguna."

Teman-teman geng pembunuh maksudnya?

.

Sama saja seperti club pada umumnya, suara musik dj, seruak bau alkohol dan orang-orang yang menari dibawah lampu disko yang gemerlap. Taehyung mendapati semua itu ketika memasuki tempat. Sampai langkah Jungkook tiba-tiba saja terhenti, nampaknya pemuda itu tengah berbicara dengan seseorang.

"Perlihatkan dia, mana orangnya?"

Samar-samar Taehyung mendengar suara, lantas disusul Jungkook yang menggeser tubuhnya membuat entitas Taehyung terlihat oleh seseorang yang tadi berbicara.

"Hai, aku Jimin. Korea juga." Ujar lelaki dengan tinggi badan yang lebih rendah dari Taehyung. Tersenyum begitu cerah seraya menjulurkan tangan berniat berkenalan.

"Kim Taehyung." Balas Taehyung tak kalah ramah.

"Kau sangat manis, pantas Jungkook tak mau melepasmu."

Kening Taehyung mengernyit. "Maaf?"

"Jangan dengarkan Jimin." Jungkook menyela sebelum Jimin kembali bersuara. Tatapan tajam Jungkook padanya membuat Jimin tersenyum penuh arti, sedangkan Taehyung hanya mampu terdiam tak mengerti.

.

Terhitung hampir dua jam Taehyung berada di club itu. Menghabiskan waktu hanya dengan duduk diam sendirian di sofa club paling ujung. Entitas Jungkook tidak terlihat lagi dari dua jam yang lalu, masuk ke sebuah ruangan bersama temannya yang sempat berjumpa di pintu masuk club. Dan sampai sekarang mereka tak juga kembali, membiarkan Taehyung seperti orang bodoh layaknya patung hiasan dalam club itu.

Bahkan sudah berapa banyak orang-orang disana yang mencoba mendekatinya, menggodanya atau mengajaknya minum bersama. Dan Kim Taehyung? Lelaki awam akan dunia malam dan mempunyai toleransi alkohol rendah, hanya menunjukan ketidak nyamanannya dengan berbagai penolakan halus ketika dipaksa dan meminta Taehyung untuk bermain dengan mereka.

"Kau tidak minum?" Satu tanya membuat kepalanya menoleh cepat.

Ada Jungkook disusul beberapa orang dibelakangnya menghampiri Taehyung. Balasan Taehyung hanya gelengan kepala yang berarti 'tidak'.

Jungkook mengambil duduk di samping Taehyung diikuti mereka yang duduk di sofa kosong yang masih tersedia disekitar. Terlihat beberapa tatto menghiasi tangan-tangan yang dibiarkan terekspos percuma, tindik yang terhias diwajah-wajah sangar mereka, juga tatapan tak bersahabat yang menambah aura seramnya. Terhitung mereka ada enam orang termasuk Jungkook. Dari wajahnya nyaris serupa; dalam artian seperti orang Korea semua.

ILY from 195 CountriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang