ILY from 195 Countries

13. Fate is playing with us

Perjuangan dan menunggu. Menyiksa diri hanya untuk harapan yang belum tentu akan membuat bahagia di kemudian hari (3/4)

ILY From 195 Countries

•••

Bunyi siul nyaring dari sebuah ketel air menyentak seorang lelaki yang terlalu larut dalam lamunan.

Sabtu pagi, adalah weekend pertamanya setelah bebas dari hari-hari panjang yang ia lalui seperti film laga dihari kemarin.

Harusnya Kim Taehyung senang, harusnya ia merasa tenang, harusnya ia kembali melanjutkan hidupnya seperti sedia kala. Seharusnya. Tapi mengapa kini ia merasa perasaannya hampa, ada sesuatu yang mengganjal dirinya, ada sesuatu yang seolah tertinggal entah dimana.

Kim Taehyung dengan kehidupan barunya. Kembali pulang ke Amsterdam dan melanjutkan karir. Taehyung telah bersepakat dengan seseorang yang ia temui hari itu, membuat perjanjian bahwa ia menerima sebuah permintaan untuk tak lagi ikut campur dalam urusan para pemuda yang berada dalam sebuah misi tertentu.

Tetap bersama Jungkook atau mendapatkan kehidupanmu kembali?

Pilihan itu terlontar, Taehyung tahu ia tak menginginkan bahwa dirinya harus terus di samping Jungkook dan setiap hari akan berurusan dengan rasa takut dan bahaya. Tentu saja Kim Taehyung akan memilih opsi yang kedua, karena mereka bukan hanya menjanjikan kehidupan, namun segala yang telah Taehyung tinggalkan kemarin, Taehyung akan kembali mendapatkannya, persis seperti ia pulang berbelanja untuk kebutuhan stok makanan di rumah. Semua ini memang berawal dari situ.

Namun disanalah perasaan aneh mulai mengganggunya, ia tak bisa menjawab dengan cepat, ia justru di buat berpikir untuk pilihan yang seharusnya tak harus ia bingungkan.

Demi Jungkook, kau tahu bahwa keberadaan mu adalah kelemahan baru untuknya. Kejadian ini bisa saja terulang lagi, dan kau mau melihat Jungkook seperti itu lagi?

Taehyung pun sebenarnya tidak tahu, ia pergi demi Jungkook atau demi mendapatkan lagi kehidupannya. Tapi setidaknya, ia paham satu hal, pilihan mana pun akan tetap sama saja, mereka menginginkan Taehyung untuk menjauhi Jungkook.

Bagaimana keadaannya sekarang?

Terkadang Taehyung ingin mempertanyakan semua itu namun Taehyung tak tahu harus bertanya pada siapa. Mereka telah memutuskan semuanya, bahkan hanya untuk sebuah kabar, Taehyung tak bisa berbuat apa-apa.

Sekilas semua ucapan Jungkook terlintas dalam ingatannya, dulu ia percaya kalau Jungkook bilang dirinya adalah buronan juga, bilang bahwa ia akan mati jika Taehyung percaya pada para polisi gadungan itu, dan memaksa untuk ikut bersamanya menjalani hari-hari panjang yang tak biasa. Taehyung mendengus remeh. Dari kehidupannya yang membosankan, Taehyung tak menyangka ia bisa di buat nyaris gila oleh seorang pemuda asing yang tak jelas asal-usulnya.

Sebentar?

Asal-usulnya, Taehyung mengingat lagi, bukan kah Jungkook memiliki seorang Ibu dan adik perempuan?

Dimana mereka sekarang?

Ceklek.

Sosok itu berbalik, menghadap arah suara yang yang ia dengar barusan.