9. Venice

370 69 3
                                    

Mau bagaimana pun bentuknya diri yang mencoba kuat dari lemah, mencoba berani dari takut, atau mencoba baik dari buruk. Tetap saja, setiap hati pasti ada titik rapuh.

ILY from 195 Countries

..

Silau mentari yang terasa mengganggu, memaksa Taehyung akhirnya membuka mata. Kepalanya terasa berat luar biasa, pandangannya juga bahkan masih sangat buram untuk melihat sekitarnya.

Ruangan dengan nuansa putih membuatnya mengernyit heran. Seingatnya tempat ini bukan tempat terakhir ia memejamkan mata untuk tidur tadi malam. Ia sibuk menangisi Jungkook yang babak belur lalu saat Jungkook tersadar pemuda itu meminta Taehyung ditemani Jimin untuk pergi ke hotel yang mereka tempati untuk melakukan chek-out dan kembali membawanya ke tempat dimana Jungkook di obati.

Taehyung bermalam disana bersama anggota lain termasuk Jungkook, tidur disana lalu, bangun disini?

"Kau sudah sadar?" Taehyung menoleh pada suara itu. Jungkook yang berdiri dengan senyum menyebalkan di ambang pintu kamar. Lantas menghampiri Taehyung dan duduk ditepi kasur.

"Kita pesan hotel baru lagi?"

"Ya."

"Kenapa keluar dari hotel kemarin jika kita pesan hotel lagi?"

"Lihat dulu ke jendela." Jawab Jungkook. Taehyung heran, namun ia tetap melangkahkan kakinya menuju jendela satu-satunya dikamar itu.

Namun betapa terkejutnya ia saat hal pertama yang dilihatnya melalui jendela, jelas sekali tempat ini bukan Paris, Prancis. Pemandangannya berbeda dari yang kemarin. Tempat ini lebih sepi dan tenang, terdapat beberapa orang yang bersepeda dijalan kecil yang dapat dilihat Taehyung melalui jendela itu. Suasana pagi yang cerah ditempat yang indah.

"Venice, Italia." Ucap Jungkook yang tanpa sadar sudah berdiri disamping Taehyung. Ikut memandang suasana sekitar.

"I-Italia? Se- sejak kapan?" Tanya Taehyung terbata-bata, ia terkejut luar biasa.

"Kau tidur sehari semalam, aku baru tahu jika tidurmu separah itu."

"Apa?"

Jungkook mengangguk. Dengan seringai kecil yang tanpa disadari oleh Taehyung.

"Bagaimana bisa?"

"Kenapa bertanya padaku? Yang tidurkan kau, tanya saja pada dirimu sendiri. Kenapa juga saat tidur panjangmu itu kau selalu mengigau namaku sampai aku sendiri tidak bisa tidur karena terganggu suaramu."

"Apa?!" Taehyung lebih terkejut dari sebelumnya. "A- aku mengigau namamu?"

Jungkook mengangguk lagi.

"Bagaimana bisa?" Pertanyaan sama terulang untuk yang kedua kalinya.

"Mungkin kau terlalu khawatir padaku soal kejadian kemari lusa."

"Tidak mungkin!" Jawab Taehyung tegas. Jungkook diam, menatap lamat Taehyung yang mulai kelihatan gugup.

"Benarkah? Tapi Jimin bilang kau terus menangisiku."

Taehyung membulatkan matanya sempurna. Si bantet pengadu!

"It- Itu, bukannya itu wajar? Itu berarti aku masih punya jiwa empati kan? Setiap ada tetanggaku yang sakit pun aku kadang menangis, bahkan saat aku menginjak semut juga aku gampang merasa sedih. Jadi jangan percaya diri!"

Jawabannya. Jungkook dibuat terkekeh karena makhluk manis satu ini. "Baiklah, karangan yang cukup masuk akal."

"Aku tidak mengarang. Itu memang benar!"

ILY from 195 CountriesWhere stories live. Discover now