8. Fright

409 64 2
                                    

Sepucuk pistol dengan berjuta peluru, tidak akan mampu menyakitiku. Namun hilangnya senyumanmu, dan aku sebagai penyebabnya, adalah cara terbaik dalam membunuhku, dengan cara perlahan.

ILY from 195 Countries

..

Kim Taehyung kembali berada di club kemarin lagi. Bedanya hari ini club nya sangat sepi. Absolut sepi dan hanya ada Taehyung yang duduk diam seraya memperhatikan dari jauh keenam pemuda yang sibuk berdiskusi entah soal apa yang berjarak dua meter dari tempatnya. Ia tak di bolehkan Jungkook untuk bergabung, alasannya tidak jelas, Jungkook hanya berkata, belum saatnya Taehyung tahu. Taehyung hanya mengiyakan, toh dalam hatinya pun tidak terlalu ingin ikut campur.

Walau kemungkinan besar, Taehyung lebih yakin diskusi keenam pemuda itu adalah strategi untuk pembunuhan selanjutnya. Sesuai pekerjaan mereka, tidak salah bukan jika Taehyung berasumsi begitu?

"Kau merasa bosan Hyung?" Sebuah suara membuat Taehyung tersadar. Ia melamun. Ternyata diskusinya sudah usai, mereka berhamburan ke berbagai sudut ruangan club. Tunggu? Jungkook kemana? Kenapa malah Lucas yang menghampirinya?

"Mencari siapa? Jungkook hyung?" Lucas bertanya lagi.

"Kemana dia?" Balas Taehyung.

"Jungkook hyung sedang ada urusan, bersama Suga hyung dan Jimin hyung. Kenapa? Kau merindukannya?"

"Eh? Ti-tidak." Jawab Taehyung sedikit gagap, bagaimana bisa pemuda kelebaran cuping telinga itu berkata sebegitu frontal? Memang sih, mereka cuma bicara berdua. Tapi tidak kah dia berpikir bagaimana perasaan Taehyung saat ditanya seperti itu?

Tentu saja malu. Tapi tunggu? Kenapa Taehyung harus malu?

"Mereka akan pergi sebentar, Jungkook hyung menitipkanmu pada kami yang ada disini. Tak apa-apa kan?"

"Memang Jungkook mau kemana?"

"Urusan kecil." Bangchan yang menjawab, kedatangannya sangat tiba-tiba bersama Hoseok di sampingnya, Taehyung pikir mereka berdua terlihat tidak terlalu akur tapi kenapa selalu bersama-sama.

"Dalam beberapa jam ke depan, kami yang akan menemanimu. Mau berkeliling Paris?"

"Ide bagus. Ayo pergi!" Hoseok menyahut semangat.

Taehyung memandang Bangchan antusias, sorot mata penuh harap ada disana. "Bolehkah?"

"Kenapa tidak?"

.

"Kau yakin dia ada disini?" Jungkook melontar tanya. Kini dirinya, Jimin dan Suga telah memasuki sebuah club besar di pusat Paris dengan sedikit penyamaran kecil agar mereka tak mudah dikenali.

"Chris bilang disini. Tapi menurutku, dia hanya berkunjung biasa." Yoongi menjawab datar, tatapannya menyapu seluruh isi club pusat kota yang begitu ramai.

"Kurasa tidak ada salahnya mencari sedikit informasi, sekecil apapun itu akan sangat berguna untuk kita." Jimin menyahut. "Kita mulai berpencar dari sini. Tetap jaga komunikasi dan berhati-hati."

Begitu Jimin selesai mengomando, Jungkook dan Yoongi akhirnya mulai memisahkan diri.

Jimin memilih menuju ke bagian bartender, menanyai beberapa hal kecil pada mereka. Sementara Yoongi dan Jungkook, memilih menelusuri beberapa ruangan yang dirasa penting yang ada di club itu.

"JK!"

Jungkook memutar tubuhnya spontan begitu mendengar panggilan itu. Berdiri seorang pemuda tinggi dengan seringai disudut bibirnya, bersama dua pria bertubuh kekar di kanan juga kirinya.

ILY from 195 CountriesWhere stories live. Discover now