Part 42 {Tiba-tiba}

16.7K 1.4K 194
                                    

Mohon maaf aku hampir lupa update 😅

yaudah yuk lanjut
___________________________________

Seva tidak tau mengapa Romeo tiba-tiba saja menariknya untuk pergi. Padahal ia sama sekali belum memakan hidangan apapun yang sudah tersaji.

Padahal Seva juga sangat lapar sekarang. Sejak pagi ia belum makan apapun. Dan tadi ketika ia sudah bersiap makan sembari menunggu Romeo tiba. Pria itu tanpa penjelasan malah mengajaknya pergi. Bukankah itu menyebalkan?

Untung saja semua makanan itu sudah di bayar duluan. Jadi Agam tak perlu mengeluarkan biaya apapun.

"Mau kemana? Kita kan belum makan?" Seva akhirnya memutuskan bertanya setelah tau Romeo malah mengajaknya ke parkiran

"Pulang"

"Kok gitu? Kan jalan jalannya belum selesai? Aku juga belum makan. Masa udah pulang sih?" Seva sebal juga, Romeo selalu saja bersikap seenaknya.

Dan Seva benar-benar tak enak hati ketika meninggalkan Sera dan Agam tanpa pamit!

Tapi tak satupun pertanyaan Seva di jawab Romeo. Pria itu malah semakin mendekat ke arah mobilnya. Hendak masuk.

Seva sengaja berlama-lama. Supaya saat Romeo masuk ia bisa kabur darinya

"Seva. Ayo masuk"

Suara Romeo terdengar lagi. Menyadari Seva tak berada di sampingnya ia langsung menghentikan langkah dan menoleh ke arah Seva yang berjarak lima meter darinya

Seva tak menjawab. Ia hanya menggeleng geleng  tanda tak mau.  Ia menghentikan langkahnya hendak kabur

Saat Seva berancang-ancang untuk pergi. Tanpa diduga Romeo sudah lebih dulu peka akan situasi yang ada

Dan saat Seva melancarkan aksinya

Hap!

Tak butuh waktu lama. Seva langsung tertangkap. Gerakan Romeo yang gesit mengejutkan Seva.

Bagaimana mungkin ia tertangkap secepat ini? Apakah Romeo memang bisa membaca pikirannya?

"Kau tidak bisa kabur dariku Seva"

Bulu kuduk Seva langsung meremang ketika mendengar Romeo berujar dengan nada dingin. Bahkan Seva tak berani untuk memberontak pada Romeo yang kini malah menggendongnya persis seperti membawa karung beras!

Apakah memang ia seberat itu?

"Jangan kabur" bisik Romeo lagi setelah mendudukan Seva di dalam mobil. Setelah itu Romeo berputar cepat ke arah kemudi segera naik sebelum istri nakal-nya Kabur.

Begitu duduk. Romeo langsung mengunci mobilnya otomatis. Menyalakan mesin mobil lalu menjalankannya.

Seva langsung meliriknya kesal. Romeo memang menyebalkan! Gagal sudah rencananya untuk berkeliling dengan Sera. Tau begini, seharusnya Seva tak membiarkan Romeo untuk ikut!

"Senyum. Wajahmu semakin jelek kalau begitu"

Seva tidak tau apa yang merasuki Romeo hingga dengan tega berkata kejam seperti itu!

Tidak pernah memuji malah selalu meledek Seva.

Kadang Seva berpikir kenapa hidupnya tak seindah Drama Korea? Atau mengharukan layaknya Film India?

Yang Seva tau hidupnya malah se-na'as sinetron azab di stasiun TV ikan terbang.

Apakah memang Seva berdosa banget?

Berhubung Seva masih sebal jadi permintaan Romeo tak ia kabulkan. Seva malah makin memanyunkan bibirnya seperti bebek.

Begitu Seva mencari ponsel di dalam tas. Hal yang pertama ia temukan adalah boneka bebek pemberian Romeo. Karena ukurannya yang cukup besar membuat boneka itu hampir tak muat di Tas Seva

Two Wedding {Sudah Terbit}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang