Part 22 (Kisah yang berbeda)

15.5K 1.3K 496
                                    

" Cepat masuk, semua orang menunggumu" ketus Romeo, melirik sinis Seva, hendak beranjak dari tempat itu.

Namun...

Seketika tubuhnya langsung tertahan begitu Romeo menyadari sepasang tangan melingkar erat dari balik punggungnya. Seva memeluknya dengan erat. Wanita itu membenamkan wajahnya di punggung Romeo. Airmatanya mengalir tanpa bisa dibendung lagi.
Dan Romeo hanya bisa terdiam kaku menyadari apa yang kini terjadi.

"Tolong anggap aku ada. Jangan mengacuhkanku...,"

Pinta Seva terdengar lirih ditelinga Romeo.

"Aku akan berusaha semampuku tapi tolong...."

Seva menghentikan ucapannya, menahan tangisannya

"Buka hatimu sedikit saja untukku," lanjut Seva pelan.

Romeo tak menjawab dia tetap diam.

Seva tersenyum miris, batinnya mentertawakan dirinya dalam hati. Mungkin saja Seva memang tak tau diri telah meminta hal aneh pada Romeo. Nyatanya setelah apa yang dia ucapkan pria itu sama sekali tak menggubrisnya. Hanya terdiam kaku seolah tak mendengar permintaan  Seva.

Secara perlahan Seva melepaskan pelukannya. Tatapannya terarah pada Romeo yang berdiri diam membelakanginya.

Seva mengusap air matanya yg mengalir. Merapikan sejenak penampilannya yang kacau. Kemudian memaksakan seulas senyumnya, seraya bertingkah seolah sebelum ini tak ada hal menyedihkan yang melanda dirinya.

"Ayo menemui Opa," ujar Seva riang, sembari melangkah masuk kedalam bangunan melewati Romeo yang tertinggal dibelakangnya.

Dan pria itu, Romeo. Masih pada posisi semula, hanya netranya saja yang terarah mengikuti pergerakan Seva yang perlahan menghilang dari pandangan.

***

"Apa kalian berdua sedang ada masalah?" Pertanyaan itu langsung terlontar dari Opa Hardinata untuk Seva dan Romeo yang kini ikut bergabung di satu meja bersama sanak saudara yang lain.

Seva langsung membantah. Netranya terarah pada Opa yang kini memandangnya penuh selidik.

"Tidak ada yang perlu Opa khawatirkan. Kami berdua baik-baik saja," jelas Seva sambil tersenyum.

"Benar begitu?" Tanya Opa, kali ini khusus untuk cucu laki lakinya, Romeo.

Pria itu tak menjawab, dia melirik sekilas pada Seva. Dan melihat wanita itu tersenyum sambil mengangguk.

"Kami baik-baik saja," sahut Romeo

Opa Hardinata tersenyum, menghela napas lega. Ternyata ketakutannya beberapa saat lalu tidak terjadi.

"Oh iya. Opa ada pengumuman penting untuk kalian semua."  Opa berujar lagi dan semuanya kembali fokus.

"Sebenarnya diminggu ini ada kabar jika Sean akan melamar seorang gadis,"

Sesaat setelah ucapan itu terlontar hampir seluruh pasang mata menoleh pada Sean. Dan bisa ditebak jika pria bawel itu sedang salah tingkah sekarang.

Banyak dari mereka akhirnya kepo mengenai siapa gadis yang berhasil menaklukkan pria playboy macam Sean itu.

"Aku penasaran Opa siapa gadis yang tahan dengan pria bawel macam Sean itu," Pertanyaan itu dilontarkan Mario. Dengan kekepoan tingkat akut pria itu memperhatikan Sean dan Opa secara bergantian

Dengan Sebal, Sean yang mendengarnya balas menatapnya kesal. "Hey Mario... Aku ini idaman semua gadis, tentu saja para gadis itu banyak yang mengejarku. Termasuk 'Calon Pengantin Sean', calon istriku itu" jawab Sean sewot.

Two Wedding {Sudah Terbit}Where stories live. Discover now