Part 37 (Andaikan kau datang)

15.3K 1.5K 202
                                    

Hari minggu, hari yang menyenangkan untuk Mario. Karena sudah pasti hari ini ia akan bersantai ria sepuas hati. Melakukan apa saja yang ia mau. Tak ada kerjaan menumpuk yang harus ia selesaikan dengan cepat. Ia bebas hari ini!

Awal pagi Mario sudah ia niatkan sejak kemarin. Mario ingin berolahraga pagi untuk mengencangkan ototnya yang sudah mengendur. Namun niat hati Mario ingin berolahraga pupus sudah. Nyatanya ia kesiangan. Sekarang sudah pukul tujuh.

Menyebalkan sekali!

Padahal semalam ia sudah memasang alarm pukul setengah lima tapi Mario tak merasa alarm nya itu berbunyi makanya ia bisa kesiangan seperti ini.

Dengan kesal Mario berniat mengecek setting alarmnya. Dan benar saja. Alarm itu memang aktif namun Mario lupa kalau ia mengheningkan ponselnya. jadi percuma saja , alarm itu takkan bisa bunyi seperti keinginannya.

Huh. Dasar ceroboh!

Dengan kesal Mario melempar kan ponselnya di ranjang hendak bangun dari tidurnya.

Seza tak ia temukan di kamar. Apa mungkin wanita itu sudah memulai aktivitas nya?

Sungguh tega sekali! Jika begitu mengapa istrinya itu tak membangunkannya?

Dengan perasaan kesal Mario langsung beranjak untuk mandi. Setelah itu ia akan mencari keberadaan Seza

Hingga lima belas menit berlalu. Mario telah usai dengan ritual membersihkan diri.

Mario mengambil celana bahan sepanjang lutut dan kaos polo berwarna merah ia langsung memakainya dan bergegas mencari Seza.

Berkeliling ruang demi ruang di rumahnya, Mario tak juga menemukan istrinya

Mario mendengus. Apa mungkin Seza sedang berkeliling kompleks?

Brukk!!

Lamunan Mario langsung buyar. Suara itu mengagetkannya. Asalnya dari taman dekat kolam renang.

Buru-buru Mario ke tempat itu. Namun alangkah terkejutnya ia ketika menemukan Seza di sana.

Mata Mario spontan melotot. Mulutnya ternganga lebar. Dan rasanya jantung Mario hampir copot sekarang.

Mario pikir itu suara Seza yang jatuh. Tapi...

"Hey! Jangan melamun saja bantuin dong" suara Seza terdengar nyaring. Melihat Mario yang hanya diam saja ia jadi kesal

"Kumpulkan semuanya" seru Seza lagi

Mario langsung sadar. Ia menepuk keningnya dengan gemas. Kemudian mendekat pada Seza yang kini asik memetik mangga di atas pohon. Wanita itu memanjat dan bertenger di dahan.

"YA AMPUN SAYANG!! ITU BAHAYAAA!" Mario berteriak heboh. Ia terlihat panik. Bagaimana bisa istrinya yang sedang hamil itu bisa nyangkut di pohon mangga setinggi itu?

"Aku lagi pengen mangga. Lagian aku tak menemukan galah. Yasudah memanjat pohon mungkin lebih asik" sahut Seza santai. Tak sedikitpun ia menoleh pada Mario. Pandangannya asik terarah pada mangga mangga muda yang banyak tergantung di pohon. Terlihat menggiurkan..

"Tidak begini caranya sayang. Aku bisa mengambilkannya untukmu sebanyak yang kau mau. Jadi sekarang turun ya"

Mario berujar dengan nada memohon. Ia benar benar takut kalau terjadi apa apa dengan istri dan calon anaknya. Mario tak bisa membayangkannya. Ia tak mau hal buruk terjadi pada mereka.

"Sayang turun yaaa" bujuk Mario lagi sambil merengek

Sementara itu di sudut lain taman itu . Terlihat Romeo yang mengamati interaksi keduanya dalam diam.

Two Wedding {Sudah Terbit}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang