Part 10 (Kerja Bakti)

21.4K 1.5K 38
                                    

Weekend pun tiba! Saatnya merayakan hari kebebasan!

Hari ini Mario sudah menyusun rencana atas apa yang akan dia lakukan bersama Seza. Setelah menikah memang Mario belum mengambil cuti sedikitpun dan mumpung weekend kali ini pekerjaannya belum banyak maka dia takkan menyia-nyiakan kesempatan ini!

Jam menunjukkan pukul setengah lima pagi. Sekarang dia ingin mengajak Seza berolahraga. Berkeliling kompleks perumahan ini. Ah! Pasti menyenangkan!

"Yuk..., olahraga yuk," ujar Mario mengoyang-goyangkan tubuh Seza yang membelakanginya.

Tak berselang lama Seza terbangun. Dia langsung duduk.

'cepet banget' takjub Mario melihat reaksi yang ditunjukkan Seza. Biasanya kalau dia yang di bangunkan oleh Seza kemungkinan butuh waktu setengah jam lebih untuk benar-benar sadar sepenuhnya. Hingga kerapkali membuat Seza kesal padanya dan berlalu meninggalkannya.

Melihat Seza yang beranjak menuju kamar mandi dengan cepat Mario ikut bangkit. Dia menghalangi Seza yang akan masuk.

"Barengan yuk" ajak Mario sambil cengegesan. Seza spontan mendelik kesal.

"Minggir nggak!" ketusnya.
Mario langsung cemberut. Dia menyingkir dan membiarkan Seza mandi.

" Kapan jadinya kalau begini?" sendu Mario.

***

"Eh kalian juga mau olahraga ya?" tanya Seva ketika melihat Seza dan Mario bersamaan menuruni tangga dengan pakaian olahraga.

" Iya dong. Emangnya kalian aja?" balas Mario sewot. Sementara Seza hanya diam.

"Kan nanya doang. Sewot banget ih!" kesal Seva. Dirinya langsung bangkit setelah tadi sibuk mengikat tali sepatunya. Di dekat pagar sudah ada Romeo yang menunggunya dengan raut kesal. Sepertinya pria itu terlalu lama menunggu Seva.

"Oke. Bye!" ujar Seva pada keduanya. Kemudian berlalu mengikuti langkah kaki Romeo yang sudah duluan berlari meninggalkannya.

"Tungguinnnn....," teriak Seva melihat Romeo yang sudah sedikit jauh darinya. Mendengar suara itu Romeo langsung memelankan langkahnya membiarkan Seva menyusulnya.

"Lama banget sih. Pasti jarang olahraga" ketus Romeo sebal.

Seva terkekeh. Romeo tau aja deh!

"Aku nggak suka lari. soalnya bikin sesak," jawab Seva seadanya.

Langkah Romeo langsung terhenti. Kenapa dia bisa lupa?

Romeo menatap Seva. Membuat langkah wanita itu ikut terhenti.

"Kenapa?" tanyanya.

"Aku saja yang lari. Kamu tunggu di taman itu" tunjuknya pada taman ditengah kompleks.

Taman itu merupakan taman bermain dan olahraga untuk umum. Ukurannya tak terlalu besar namun fasilitasnya cukup lengkap. Ada ayunan, plesetan, jungkat-jungkit dan permainan anak lainnya. Ada juga beberapa alat olahraga yang dipergunakan untuk umum.

"Kok gitu. Kan aku mau olahraga bareng kamu," balas Seva kesal. Rencananya kan dia mau pamer suami tampannya pada seluruh warga perumahan ini. Terutama para kaum wanita yang sering menggoda suaminya ketika berpapasan dengannya.

"Kamu bisa pakai alat olahraga di taman itu. Nggak usah lari," sahut Romeo.

"Tapi-"

Baru akan protes Romeo sudah berlari secara cepat meninggalkannya. Seva mendengus sebal.

"Gagal deh rencananya!" gerutunya seraya berjalan cemberut ke arah taman yang tak jauh dari posisinya.

Two Wedding {Sudah Terbit}Where stories live. Discover now