Part 15 (Kekacauan)

18.9K 1.3K 88
                                    

" Hey! Apa kabar my bro! Lama tak berjumpa" ujar Seva senang dan langsung memeluk pria itu dengan girang.

Pria bernama Roman. Menyadari tingkah Seva yang tak berubah sama sekali.

"Gue baik Va. Lo gimana?" tanya Roman. 

Seva mengangguk. Kemudian melepaskan pelukannya pada Roman dan mengacungkan kedua jempolnya dengan semangat.

" Pasti dong!"

Roman tertawa kemudian mengacak pelan surai Seva yang tersusun rapi.  Membuat wanita itu berdecak kesal.

"Kebiasaan ih!" sewotnya.

Roman hanya tertawa. Kemudian matanya langsung beralih pada puluhan paper bag yang berserakan.

" Ternyata lo emang gak berubah ya Va. Belanjaan segini banyak pasti punya lo kan?" pria itu geleng-geleng kepala sembari membantu memunguti paper bag yang terjatuh.

Seva hanya cengegesan mendengarnya. Bukan dia saja kok yang begini. Pasti banyak juga cewek-cewek lain yang sepertinya.  Dan sudah seharusnya kaum cowok memaklumi!

"Mau ditaruh di mana? Biar gue bantu bawa sekalian aja,"  ujar Roman membuat senyuman itu merekah lebar.

"Wah makasih ya. Kan jadi enak nih," kekeh Seva, senang. Lalu mengambil dua paper bag dan membawanya di tangan kanannya.  Sementara sisanya ia serahkan pada Roman.

"Eh btw kok lo bisa ada disini?" heran Seva.  Karena setaunya Roman ini kan tinggal di Indonesia sama sepertinya hanya beda kota saja.

"Gue ada project  dan tempatnya disini"

Seva mengangguk. Profesi Roman yang seorang photographer terkenal memungkinkannya untuk mendapatkan proyek diberbagai negara. Hasil jepretan pria itu juga benar-benar epic dan dia seringkali  memenangkan berbagai kontes photography di berbagai belahan dunia.  Objek yang paling dia sukai adalah pemandangan alam dan karyanya seringkali dipublikasikan di National geografic. Entah berupa Foto ataupun video.

"Lo sendiri disini?" tanya Roman lagi setelah beberapa saat keheningan  tercipta.

Seva menggeleng

"Nggak. Tadi gue sama misua tapi ditinggalin," sahut Seva sebal.  Mengingat hal itu membuat dia geregetan.

Sementara Roman tersentak. Tadi itu apakah ia tak salah dengar? Misua?  Apakah maksudnya suami? Jadi Seva sudah menikah?

"Misua? Maksud lo suami? Jadi lo udah married?" tanya Roman penasaran.

Seva langsung mengangguk antusias.
Seketika Roman langsung menghentikan langkahnya. Mau tak mau Seva ikut menghentikan langkahnya dan menoleh heran pada Roman.

"Kok berhenti?"

Roman mendengus. Seharusnya tidak seperti ini!

"Kok lo gak ngundang gue Va? Lo lupa sama gue?"

Seva langsung menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Jujur saja dia bingung menjawab apa.  Sebenarnya Seva memang lupa mengundang Roman di pernikahannya.

"Ehehe..., maaf Roman. Gue emang lupa," jawab Seva tak enak.

Roman langsung mendengus. Dia merasa tak terima dengan jawaban Seva.  Bagaimana mungkin Seva melupakan kehadirannya? Ah! Wanita ini benar-benar!

"Lagian gue pikir lo udah di undang sama Seza. Jadi gak apa-apa dong kalau gue melupakan lo. Kan sama saja," jelas Seva membela diri.

Seketika Roman langsung terkesiap. Dia hampir melupakan satu nama itu. 

Two Wedding {Sudah Terbit}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang