Chapter 9

696 65 14
                                    

   Di sudut ruang tunggu IGD, Azof berusaha menelepon Kirana, tapi tak diangkat. Mungkinkah Kirana masih sakit hati melihat momen tadi sore saat Azof menembak Haico? Bisa saja. Risih dengan missed call berulangkali dari Azof, akhirnya tak lama kemudian Kirana menelepon balik.

   K: Hallo? Lo ngapain sih neleponin gue mulu sampe tiga belas kali tau ga?


A : Sorry Kiran, gue mau ngasih tau lo sekarang gue ada di rumah sakit.


K : Hah??? lo kenapa? kok bisa?


A : Gue gak apa-apa, tenang aja. Tapi Haico…

K : Kenapa sama dia?

A : Dia tadi pingsan di halte, dan sekarang masuk IGD

K : Rumah sakit mana?

A : Medika Bersemi

   K : Oke, gue kesana.

Klik… Azof menutup teleponnya.

   Sambil menunggu dokter yang menangani Haico keluar, Azof duduk dan sesekali mengotak atik handphonenya berharap Kirana segera datang menemaninya.

   Di samping tak jauh dari Azof, terlihat Kevin dan Ayah Haico. Kevin menghampiri Azof yang duduk di ujung bangku.

“Bangun lo!” pinta Kevin sinis. Azof langsung berdiri.

“Ini kenapa Haico bisa sampe pingsan?” tanya Kevin lagi dengan nada emosi.

“Tadi kita kehujanan dan─”

Buggg!!!

Satu tonjokan Kevin mendarat di pipi Azof.

“Apa-apaaan sih lo? Kok lo nampar gue?” Azof memegangi pipinya, lalu menarik kerah jaket Kevin. Kevin menepisnya kasar.

“Lo sekarang pacarnya kan? Pacar macam apa yang biarin ceweknya hujan-hujanan apalagi dia sa─” kata-kata Kevin terpotong oleh Ayah yang berusaha melerai.

“Kevin, Azof, sudah jangan ribut, ini rumah sakit!” ucap Ayah Haico.

Kevin terdiam. Ia ingat pesan Haico pernah bilang jangan pernah menceritakan sakitnya pada siapapun, termasuk Azof.

Kevin akhirnya diam dan bisa menahan emosinya. Tak lama seorang dokter wanita keluar.

“Pasien sudah sadar. Silakan kalau mau masuk ke dalam! Oh iya, keluarganya mana?”

“Saya ayahnya…” Ayah langsung bangkit dari duduknya.

“Mari ikut saya ke ruangan!” ajak Dokter itu. Mungkin Dokter menjelaskan keadaan Haico pada Ayah.

Azof dan Kevin masih menunggu di luar dengan hening. Tak ada obrolan diantara mereka. Tak lama, Kirana datang.

“Zof, gimana Haico?” tanya Kirana.

“Dia gak apa-apa. Udah sadar…” jawab Azof.

“Azof, masuk aja! Temuin Haico di dalem! Dia pasti butuh lo,” pinta Kevin.

Merekapun membiarkan Azof masuk ke ruangan menemui Haico. Meskipun ada gurat emosi di hati Kevin, tapi ini semua demi Haico. Azof perlahan membuka pintu ruangan Haico.

  Terlihat Haico yang sudah membaik. Ia mampu memandang Azof yang mencoba masuk mendekatinya, meskipun masih terbaring.

“Hei… sayang gimana keadaannya?” Azof duduk di samping tempat tidur.

“Baikan…” jawab Haico singkat.

“Kamu itu kenapa? Kok aku perhatiin kamu sering pingsan?” Azof menatap Haico dengan wajah cemas.

Melodi Abu [ ✔️ Completed ]Where stories live. Discover now