Chapter 11 #menuju ending

318 53 13
                                    

Assalamu'alaikum temen2 readers.
Buat yg udah nungguin MA bakal di up sampe ending ga? Jawabannya BAKAL. Cuma ga permanen. Dikarenakan sudah pernah dicetak versi bukunya.

Jadi, kalian mesti gercep yaa sebelum dihapus lagi, wkwk.

Tanggung... Ini beberapa part lagi juga mau ending ko.

Stay terus yaa di notif or masuk perpus kalian!
Selamat membaca kembali!
Jangan lupa komen dan vote yaa kalo beneran mau di up sampe ending 🤗

******************************************

Semua kaget tak percaya. Nyaris tak ada yang menyangka kalau perempuan di hadapan mereka semua itu adalah HAICO.

"Kok gak pada jawab?" tanya Haico kikuk.

"Haii, Co..." jawab mereka semua serempak. Walaupun telat.

Mungkin mereka bukan tak maksud menjawab, namun lebih tepatnya syok melihat kehadiran Coco yang seperti jin, datang *tring* secara tiba-tiba.

"Haico?" Azof langsung menghampiri Haico dengan rasa bercampur aduk. Senang, karena yang datang Haico. Cemas, karena takut Haico masih sakit. Bingung, karena tak mungkin Haico yang koma bisa sembuh dalam waktu singkat. Dan takut, bagaimana kalau yang ada di hadapannya itu bukan Haico? Tapi hantu? Ditatapnya Haico dari ujung rambut sampai ujung kaki. Kakinya masih menapak.

"Ini kamu kan, Haico?" Azof menggoyangkan bahu Haico. Masih tetap dengan tatapan tak percaya dan tak habis pikir.

"I..i..iya, Zof..." ujar Haico meyakinkan. Lalu, semua yang ada di ruangan itupun menghampiri Haico.

"Ini bener lo kan? Bukan kuntilanak?" sahut Indra, "foto dulu ah, takutnya ngambang gak ada kakinya!" Indra membidikkan kameranya tepat di kaki Haico.

"Ya ampun Haico... kamu... kamu udah sembuh?" Kirana memeluk Haico dengan erat.

"Udah, Kak." Sambil membalas pelukan Kirana.

"Yakin kamu sudah sembuh?" Pak Tommy meyakinkan kondisi Haico.

"Iya, Co. Bukannya kemarin kamu masih koma ya? Saya dengar gitu. Tapi saya senang sekali kamu bisa berkumpul lagi di sini," ujar Bu Sita.

"Ehm.. ehm.. gini.. penyakitku memang divonis semakin parah, hmm.. tapi ini mungkin keajaiban, tiba-tiba kondisi a... a... aku membaik gitu aja. Gak ada yang gak mungkin kan di dunia ini..." ujar Haico menjelaskan.

"Yaudahlah... ngapain sih kita jadi bingung gak jelas? Yang penting kan Haico udah ada ditengah-tengah kita. Udah lumayan sehat lagi," ujar Kirana.

"Iya, tapi kamu harus tetep jaga kondisi kamu ya Co!" ujar Bu Sita. "Yu, dikarenakan Haico sudah kembali, sekarang mending latihan!"

Semua beranjak kembali duduk. Azof dengan semangatnya membawakan satu gitar lagi untuk Haico. Terlihat gurat bahagia diraut muka Azof kala itu.

"Ini!" Azof menyodorkan gitar milik Haico.

Dengan perlahan, Haico meraih gitar itu. Disimpannya gitar itu dipangkuannya. "Hmm... tapi aku gak bisa," keluh Haico.

"Gak bisa?" Azof dan yang lain bingung.

"Iya, tangan aku masih kaku, efek terapi kemarin."

Sejenak, suasana hening.

"Yaudah, kalo masih kaku jangan dipaksa. Kita nyanyi aja dulu ya, aku yang main gitar!" ujar Azof.

"Suara aku juga belum pulih..." Haico kembali menolak.

"Hmm... gimana nih Bu?" Kirana bertanya pada Bu Sita.

Melodi Abu [ ✔️ Completed ]Onde histórias criam vida. Descubra agora