Sembilan~~

112 88 64
                                    

Jgn lupa vote dan sarannya yaa

Happy reading ✨


Sudah dua bulan lebih aku berstatus sebagai mahasiswa meskipun tak pernah kekampus. Tidak terasa sebentar lagi kami akan mengadakan ujian tengah semester seperti biasa dosen meminta berbagai tugas dikumpulkan sebelum ujian dimulai. Menurutku kuliah seperti ini tak jauh beda dengan belajar sendirian, aku yang mengenal teman-teman kelas juga sedikit kesulitan dalam mengerjakan tugas tidak hanya itu saat diskusi pun hanya aku yang membuat makalah atau materi diskusi yang lain hanya diam tak begitu peduli. Terkadang aku menghubungi Mita meminta untuk menunjukkan ku tugas-tugas yang tak ku mengerti. Notif dari ponselku tak kunjung berhenti membuatku kesal padahal hari ini libur kenapa notif dari grup kelas banyak sekali. Dengan rasa malas aku membuka room chat kelasku.

Demi apa si udah dua bulan lebih kuliah gue baru tau kalo dikelas kita ada Fiki”

“Kemana aja Lo selama ini”

“Fiki? Siapa tuh?”

“itu anak Madrasah Aliyah yang di pusat kota”

“nama Fiki banyak bund.. Fiki yang mana?

“Fiki Mahapta”

“oh iya yang dari Madrasah Aliyah pusat kota siapa aja?

“setau gue Cuma Ardhani sama Fiki sih”

“Ardhani cwe apa cwo?”

“dia cwe”

Aku menghentikan jemariku untuk menggeser layar ponsel saat nomor tak dikenal menjawab pertanyaan salah satu teman kelasku tertulis nama kecil di bagian bawah nomor itu “Fiki Mahapta” aku mengucek mata berharap aku salah lihat namun tetap saja nama itu tak berubah. Seketika jantungku berdegup kencang nama itu membuatku menjadi perbincangan panas dikelas. Aku tak melanjutkan untuk membaca balon chat di grup itu.

“Apa dia kenal aku?”

Ting Ting Ting Ting

Notif di ponselku kembali berbunyi aku melihat layar ponsel ada nama Mita disana ia mengirimku beberapa pesan singkat.

Dhan Lo tau ga kalo Fiki the most wanted di sekolahan kita dulu sekelas Ama lo”

"

Gue ga nyangka aja dia satu fakultas Ama dia beru tungnya Lo satu kelas Ama dia ahahahah”


Aku menatap layar ponsel dengan malas “apa Fiki seterkenal itu?” pikirku tak menyangka jika berita tentangnya juga sampai di kelas sebelas atau mungkin satu fakultas juga sedang memperbincangkan dia. Setelah membalas pesan singkat dari Mita aku melihat beberapa teman kelasku juga mengirimi aku pesan.

Aren~~

“Ardhani Lo dulu satu sekolahan sama Fiki yaa?”

Aku menghela napas lelah tidak hanya Aren Sidney dan Jejes juga sibuk menanyai masalah Fiki denganku. Huh menyebalkan aku bahkan bicara saja tak pernah dengannya. Lagian Fiki sudah punya pacar kenapa mereka masih mengejarnya apalagi pacar Fiki adalah Risa sang nenek sihir bisa-bisa mereka di labrak nenek sihir itu belum lagi Risa yang juga berada satu universitas dengannya. Aku mendengus kesal jangan sampai dunia perkuliahan ku yang hancur ini semakin hancur karna kedatangan makhluk-makhluk aneh yang menanyakan tentang Fiki. Aku membulatkan mata seperti baru saja memecahkan teori konspirasi tanganku dengan cepat merogoh ponsel memberi pesan singkat kepada Zen.

ARDHANI [ On-going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang