|Part 21| Aku, Kamu, Mereka

5.6K 891 141
                                    

Maaf aku cemburu
Maaf aku kekanakan
Maaf aku tak suka melihat kamu dan dia
Maaf karena aku terlalu sayang.

Cemburu adalah tanda cinta dari rasa yang tak pernah terungkap melalui kata-kata. Cemburu bisa terjadi kapan saja, tanpa kita sadari keberadaan namun bisa kita rasakan di setiap menit dan detiknya. Ada kalanya mereka yang saling cinta pasti cemburu satu sama lainnya. Mengutarakan rasa cinta melalui sikap yang ada di dalam dada. Melihat orang yang kita suka dengan yang lainnya, itu sakit. Dan rasa sakit bisa timbul karena kecewa.

Mungkin dia atau dia tak sadar apa yang kita rasakan sebenarnya, namun hati telah berbicara dan kita ikut merasakannya. Ingin menghilangkan, tapi sulit untuk menghilangkan kejadian. Ingin bersama, namun takdir tak menjadi impian. Seperti Ayunda yang mengharapkan cinta Firlangga, namun tak tersampaikan juga. Pada dasarnya memang ia dan Firlangga tak ditakdirkan untuk saling cinta dan memiliki rasa.

"Wah, review make up lagi." Ayunda membuka paketan itu yang ternyata berisi satu paket make up lengkap. Ia membaca tulisan dan pesan untuk di promosikan di Instagram. Ayunda yang melihat make up begitu banyak membuat ia senang, apa lagi ini merek Wardah yang sudah terbukti bagusnya.

Ayunda kemudian keluar kamar, masuk ke dalam ruangan yang masih kosong dan senyap. Dilihatnya ruangan itu dengan seksama. Ia yakin ia bisa menyelesaikan tugas make over ruangan yang ia inginkan untuk konten YouTube dan endorsmen. Ayunda kemudian meraih ponsel dan membuka aplikasi belanja. Ia melihat design yang bagus untuk ruangan YouTubenya. Ia memilih tema estetic di mana masih musim dan tidak terlalu sulit.

"Aku rasa kursi sama meja aku beli di mall aja, tapi aku minta bantuan siapa, ya?" tanya Ayunda pada dirinya.

Ayunda kemudian pergi untuk turun ke bawah dengan pakaian santai dan tas yang ada di pundaknya. Wanita itu tampak mencari seorang pria, namun tak ia temukan keberadaannya. Apa Firlangga pergi tanpa memberi tahu dirinya? Eh, lagian kenapa harus memberi tahu dirinya? Kecuali kalau penting baru pria itu akan mencari dirinya. Ayunda kemudian menemui salah satu pembantu untuk menanyakan keberadaan Firlangga.

"Firlangga mana?"

"Baru saja pergi, non."

"Oke, makasih."

Seperginya pembantu itu, Ayunda langsung meraih ponselnya. Menatap nomor sahabatnya yang terjebak dalam masalah. Sejujurnya ia ragu, namun tak ada salahnya untuk mencoba bukan? Dani juga bukan tipe orang yang mudah marah dan melupakan dirinya begitu saja. Ayunda kemudian mencoba untuk menghubungi Dani, dan pria itu mengangkatnya.

"Kenapa?"

"Bisa temenin gue ke mall?"

"Bisa. Share lock aja."

"Oke. Gue kirim, ya."

Sambungan telepon yang ada pun terputus. Ayunda kemudian mengirimkan share lock lokasi dirinya. Bukan untuk menunjukkan rumahnya, tapi Ayunda yang jalan terlebih dahulu ke depan komplek agar Dani tak curiga. Ayunda setelah mengirimkan share lock itu kemudian keluar rumah dan jalan menuju depan komplek yang lumayan jauh untuk ia hampiri. Letak lokasi rumah Dani dan dirinya tinggal tidak jauh, membuat ia berlari kecil untuk sampai di tujuan yang ia minati.

"Akhirnya sampai juga," ucap Ayunda menghela napas panjang.

Hanya butuh waktu beberapa menit ia menunggu, sampai ketika Dani melihat keberadaan dirinya dan menghentikan langkahnya. Pria itu menatap Ayunda bingung. Setau dirinya Ayunda tak ada kenalan di sini dan tak ada saudara yang tinggal di sini juga. Tapi kenapa wanita ini menyuruh ia untuk menjemputnya di sini? Ayunda kemudian menatap Dani yang membuka helmnya.

Pilau Cinta Ayunda (Completed✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang