Dua puluh sembilan 🌈🔥

4.5K 711 77
                                    

Saat ini situasi sangat kacau setelah hilangnya soobin. Beomgyu sudah menghubungi jungkook dan minhyuk, mereka pun juga sudah memberi tau orang tuanya.

Yeonjun saat ini diselimuti amarah dan rasa khawatir. Marah karena gagal menjaga pujaan hatinya, walaupun mereka lebih terlihat seperti musuh bebuyutan pada dasarnya mereka saling menyayangi. Khawatir karena takut sesuatu yang buruk terjadi.

Orang itu terobsesi dia tidak akan segan menyakiti soobin. Ditambah soobin mempunyai trauma yang akhir akhir ini selalu muncul.

Brak

"DIMANA SOOBIN?" Pintu dibuka kasar

Jungkook berteriak, wajah nya memerah matanya pun berkaca kaca. Raut wajah minhyuk pun terlihat cemas walaupun dia berusaha menenangkan dirinya sendiri

"Jungkook tenang dulu" tangan jungkook di tarik minhyuk keras

"T-tapi kak soobin, s-soobin kak" air mata jungkook tumpah dipelukan minhyuk

Minhyuk tau walaupun kedua adiknya selalu bertengkar tapi jika ada sesuatu yang terjadi diantara mereka, salah satunya pasti menangis.

Tangan minhyuk mengelus pelan kepala adik pertamanya, mencoba menenangkan sang adik yang histeris.

"Kalian udh tau soobin dibawa kemana?" Tanya minhyuk dibalas gelengan kepala dari semuanya

Dia meraih ponsel nya di saku celananya. Mencoba memanggil seseorang dengan raut wajah serius.

"Iya, makasih banyak ya lo udh bantuin" panggilan ditutup

"Kak nelfon siapa?" Tanya beomgyu

"Kenalan kakak, dia detektif. Dia bakal bantuin nyari soobin. Dia juga yang dulu bantuin kita nyari soobin.  Kita gabisa nyari soobin sendirian, dia... trelalu pintar" ucap minhyuk seraya menunduk sedih, memikirkan nasib adik kecilnya yang entah dimana keberadaannya

Ponsel jungkook berbunyi, si pemilik langsung melihat ponsel nya. Tertera nomor tidak dikenal, keningnya mengernyit bingung.

"Halo?"

'Halo, jungkook?'

"Iya? Ini siapa ya?" Semua menatap heran jungkook yang sedang menelfon

'Bisa di loudspeaker?'

Jungkook menatap kakaknya bingung. Jari nya menekan tombol loudspeaker seperti permintaan si penelfon

"Udah, ini siapa ya?"

'Kamu ga kenal saya?'

"Ngomong yang jelas, lo siapa?" Emosi jungkook mulai tersulut karena si penelfon ini

'AKHHHH KAKAK STOP hiks.... kak jungkook tolong... kak...'

"SOOBIN?? SOOBIN DEK LO DIMANA?" Suara soobin terdengar dari seberang sana, merintih kesakitan meminta tolong.

'Sekarang kamu inget saya?'

Memori bertahun tahun lalu terulang di otak jungkokk. Pola yang sama, dia selalu menelfon dan akan meminta izin. Kini dia tau siapa yang menelfon nya

"LEE MINHO BANGSAT BALIKIN ADEK GUE" terdengar suara tertawa di seberang sana

'Kak jungkook.... saya minta izin ya? Adikmu yang manis ini mau omain sama saya boleh kan?'

"BALIKIN ADEK GUE BANGSAT GAAKAN SUDI GUE NGASIH ADEK KE LO"

'Loh kak? Bukannya dulu boleh ya? Kok sekarang gaboleh?'
'Oh iya, kak minhyuk saya juga minta izin ya? Boleh kan?'

•two sides• [Yᴇᴏɴʙɪɴ]Where stories live. Discover now