Tiga belas🌈🔥

8.2K 1.1K 179
                                    

"Anjir mantap juga damage nya"

"Ngakak bgt gue kalo disitu sih"

Selepas kejadian 'mengganggu soobin' yeonjun ngumpul sama anak geng nya di rooftop kayak biasa. Dia nyeritain kejadian di kelas tadi dan semua pada ketawa, kapan lagi ya kan ngetawain ketos.

"Trs nih lo lagi bolos nih?" Tanya yohan

"Iya lah, abis begitu dia langsung pindah lagi ke tempat duduknya, gue kabur aja" jawab yeonjun sambil menghisap rokok yang ada di tangan kiri nya

"EH ANJIR ITU AYAM GUE BGST" teriak jihoon saat melihat jatah ayamnya dimakan woojin


Jadi pengen ayam kan gue


"Bagi anjir jatah lo banyak banget itu" ucap woojin santai

"Ya tetep aja itu jatah gue anjir sini gak lo"

Yeonjun menatap teman temannya yang meributkan satu ayam, dia hanya terkekeh melihat kelakuan absurd temannya. Yeonjun berjalan ke arah luar rooftop menatap langit yang berawan, mengingat kejadian lalu dimana soobin melihat seseorang dan pingsan, siapa itu? Dia masih mempertanyakan itu sampe sekarang. Kak jungkook pas ditanya juga seperti ga mau menjawab walaupun dia tau jawabannya


Tok tok


Pintu rooftop terbuka, terlihat seorang siswi yang keliatannya adik kelas?

"Permisi a-anu ada k-kak yeonjun?" Ucap si adik kelas itu terbata bata

"Jun" panggil hyunjin

Yeonjun menoleh dan melirik si adik kelas gak minat, selalu kejadian begini beberapa siswi yang nyali nya cukup besar buat nyamperin yeonjun di markas nya alias rooftop cuman buat confess.

Pandangan yeonjun kembali kearah luar rooftop, dia melihat satu sosok yang sedang berjalan di sepanjang koridor seperti mencari sesuatu, itu soobin. Soobin melihat ke sekelilingnya dan dia melihat si rambut kuning stabilo mentereng yang mencolok di rooftop.

Tangan yeonjun mengisyarat kan soobin untuk datang kepadanya karena dia tau kalo soobin lagi nyariin dia. Raut wajah kesal terlihat jelas pada wajah soobin, kakinya berjalan menyusul keberadaan yeonjun. Terlintas ide bagus di otak yeonjun, pemuda bersurai kuning itu menyunggingkan senyum nya.

"Kenapa?" Yeonjun bertanya pada si adik kelas

"Eumm anu, bisa ikut ke gudang sebentar?"

"Ya" senyuman terlukis di wajah si adik kelas, dengan cepat dia keluar dari pintu rooftop dengan diikuti yeonjun

"Seriusan itu yeonjun?" Tanya hangyul heran, karena biasanya yeonjun hanya mengabaikan siswi yg confess ke dia

"Pasti ada yg ga beres nih anjrot" ucap hyunjin dengan mimik wajah (sok) serius

"Bacot memble biarin aje makan diem sini" mulut hyunjin dipukul menggunakan handphone berkamera 3 dengan logo apel kegigit berwarna hitam, itu punya jinyoung btw

"Sakit anjir"








𖧷𖧷𖧷








"Ah sial, kemana sih dia tadi" pandangan soobin mencari kearah koridor. Sekilas dia melihat seorang siswi dengan diikuti seseorang berambut kuning yg sudah dia pastikan itu yeonjun

Diam diam soobin mengikuti mereka kegudang. Eumm bisa dibilang mau menguping? Yaa kadang nguping itu seru kan?

Tapi ga boleh ya anjir jgn dicontoh

"Kenapa, jo yuri?" Tanya yeonjun to the point

"G-gue.. gue suka sama lo kak" jawab yuri tergagap

"Terus?" Yeonjun melipat tangannya di depan dada dan menatap yuri

Yuri menaruh tangannya di pundak yeonjun dan menyatukan kedua bibir mereka, mata nya terpejam dan kaki nya sedikit berjinjit agar mencapai bibir yeonjun. Yeonjunnya? Biasa aja, dia udah biasa kayak begini, yg bikin kaget itu keberaniannya apalagi dia seorang adik kelas.

"Ekhem" soobin berdeham dan bersandar di pintu gudang

Ciuman yeonjun dan yuri pun terlepas. Yuri menunduk saat diberi tatapan tajam soobin

"Jo yuri silahkan pilih, keluar sekarang, saya sidang atau saya serahkan ke pak taeyang?" Ucap soobin dengan nada datar

"I-iya misi kak" yuri segera keluar dari gudang dengan perasaan takut, karena baru kali ini aura soobin semenyeramkan ini

"Balik choi"

"Lo juga choi" yeonjun menarik tangan soobin dan mengunci pintu gudang, tangannya mengukung soobin di tembok

"Apa?" Tanya soobin

"Lo... cemburu?" Tanya yeonjun sambil menatap kedua manik indah soobin

"Apa masih harus diperjelas?"

"Gue butuh bukti choi, bukan penjelasan" yeonjun melihat senyuman miring tercetak jelas di wajah soobin

"Fine" tangan soobin menarik tengkuk yeonjun dan menyatukan bibir keduanya

Yeonjun tersenyum di sela sela ciuman itu. Soobin mencoba mendominasi ciumannya dan yeonjun akui, soobin cukup hebat.

Tangan yeonjun turun ke pinggang soobin, tangan soobin pun sudah melingkar di leher yeonjun. Gak lama soobin melepaskan ciuman itu dan menyatukan dahi mereka

"Hahhhh" soobin mengambil nafas sebanyak banyak nya

"Let's do it again"

"Hah? Mphh" bibir soobin kembali di lumat secara brutal oleh yeonjun

Sesekali bibir bawah soobin ia gigit pelan dan ditarik. Mereka terbuai dengan permainan mereka sendiri.

Mereka melepaskan ciuman itu, membiarkan saliva keduanya mengalir ke leher. Tatapan keduanya bertemu. Keduanya tersenyum bersamaan dan mulai terkekeh

"Apa secara gak langsung kita sama sama confess?" Tanya yeonjun seraya menatap kedua manik indah dihadapannya

"Lebih tepatnya gue yg confess, lo belom" jawab soobin

"Oke, i like you.... no, i love u choi soobin"

"You don't need my answer right?" Soobin tersenyum diakhir kalimatnya

Berakhir mereka tertawa dan menyatukan dahinya masing masing, merasa aneh dengan kejadian barusan namun mereka juga merasa bahagia
















Tbc

Uwu kan🥺

•two sides• [Yᴇᴏɴʙɪɴ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang