Dua puluh enam🌈🔥

4.8K 744 64
                                    

Soobin membuka matanya perlahan. Yang pertama kai dia lihat adalah langit langit kamarnya yang ditempeli stiker bintang yang akan menyala dalam gelap

Kepala nya terasa sakit saat dia berusaha bangun untuk duduk.


Cklek


Soobin menoleh ke pintu kamarnya yeonjun masuk membawa nampan berisi bubur dan air serta obat

"Lo gapapa kan? Ada yg sakit? Makan dulu ya? Atau-"

"Cieee lo khawatirin gue ya???" Ucapan yeonjun di potong oleh soobin dengan ekspresi iseng

"Ck buru makan" yeonjun memutar matanya malas dan duduk di pinggir ranjang soobin

Tangannya menyendok bubur dan meniup nya pelan dan mulai menyuapi soobin perlahan. Yeonjun terlihat sangat telaten saat menyuapi soobin, layaknya menyuapi bayi.

"Minum obatnya" soobin tersenyum kecil saat yeonjun memberinya obat yang sudah diresepkan dokter untuknya juga segelas air

"Bubur nya lu masak apa beli?" Tanya soobin setelah meminum obatnya

"Beli lah" jawab yeonjun acuh sambil membereskan sisa makan soobin

"Obatnya?"

"Tadi nelfon ka jungkook"

Yeonjun keluar untuk menaruh bekas makan soobin. Sedangkan soobin dikamar hanya tersenyum mengingat perlakuan manis dari yeonjun barusan. Ditambah telinga nya yang memerah

"Mikirin apaan lo?" Yeonjun yang baru masuk ke kamar soobin terheran melihat soobin senyum senyum sendiri dengan telinga yg memerah

"E-engga ga mikirin apa apa" soobin langsung memalingkan wajah nya ke arah lain asalkan tidak melihat yeonjun


Cup

Cup

Cup

Cup

Cup

Tangan yeonjun memegang dagu soobin dan membuat soobin menoleh kearahnya. Yeonjun mengecupi berkali kali bibir ranum soobin dan berakhir melumatnya lembut.

Keduanya memejamkan mata, merasakan seperti ada banyak kupu kupu yang berterbangan diperut mereka.

Yeonjun menjauhkan wajahnya dan melihat pemandangan dimana telinga soobin yang makin memerah, bukan hanya telinga tapi pipi chubby nya ikut memerah. Yang ditatap hanya menunduk malu, padahal biasa nya gak malu malu begini?

"Ngapain nunduk? Malu?" Yeonjun terkekeh kecil

"Ngapain juga malu?" Kepala nya langsung terangkat ketika menjawabnya

"Gak malu jadinya? Yaudah lagi" bibir mereka kembali bertautan

Sang dominan yang mengambil alih permainan bibir itu. Menghisap bibir atas dan bawah sang submisif bergantian. Mengabsen deretan gigi yang terletak rapih, lidah mereka saling beradu.

"Mph!" Pundak yeonjun dipukul pelan. Yeonjun melepaskan tautan itu mengetahui soobin yang kehabisan nafas nya

"Manis, kayak biasanya" soobin kembali tersipu mendengar pujian yang keluar dari mulut yeonjun

"Istirahat sana, gue temenin" tubuhnya di letakkan disamping soobin

Mengangkat sedikit tubuh soobin agar kepala nya bersandar di lengan yeonjun. Pinggan kecil itu di rengkuh mesra. Membuat nyaman sang empunya sehingga mata nya tertutup mendatangi alam mimpi

Ponsel yeonjun bergetar menandakan ada panggilan yang masuk.

"Halo"

"....."

•two sides• [Yᴇᴏɴʙɪɴ]Where stories live. Discover now