Tiga puluh tjuh

4K 667 226
                                    

Yeonjun dan soobin bertemu di sebuah taman. Hari sudah cukup malam tapi yeonjun memintanya datang, dengan susah payah meminta ijin pada kedua kaknya akhirnya soobin diijinkan bertemu dengan yeonjun

"Kenapa?" Tanya soobin seraya duduk di samping yeonjun

"Sini temenin gue, gabisa tidur" yeonjun meletakkan kepala nya di pundak soobin

Kesunyian menyelimuti malam itu. Keduanya memejamkan mata menikmati angin malam yang menerpa wajah tampan mereka.

Perlaha soobin meletakkan kepalanya diatas kepala yeonjun. Indra penciumannya merasakan ada wangi mint dan maskulin dari kepala yeonjun. Sesekali soobin mengusakkan pipinya di rambut yeonjun

"Kenapa sih? Masa gabisa tidur doang nyuruh gue kesini?" Yeonjun duduk seperti semula

Mata rubahnya menatap mata sang lawan bicara. Sempat terpana sebentar ketika melihat keindahan orang di hadapannya ini, namun ia segera menyadarkan dirinya

"Mau ngasih sesuatu"

"Ngasih apa??" Raut wajah soobin menunjukan ekspresi bingung

"Mau tunggu sini apa mau ikut?" Tanya yeonjun

Soobin terdiam sebentar untuk berpikir.

"Tunggu sini aja, emang lo mau kemana?"

"Ke mobil" yeonjun beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ke arah seberang taman

Disana mobil kesayangannya terparkir. Karena hari sudah malam jalanan pun sangat sepi. Hanya mobil yeonjun yang terparkir disana

Sementara di bangku taman, soobin merapihkan poninya yang sempat terkena angin. Menunggu kedatangan yeonjun yang katanya sedang menganbil sesuatu di mobilnya.

Imajinasi nya melayang, membayangkan apa yang akan diberikan yeonjun kepadanya. Apakah itu sesuatu yang mahal seperti perhiasan? Sepertinya tidak, pikirnya

Mungkin pakaian? Atau hal klise seperti boneka atau bunga? Soobin tidak bisa menebak sama sekali, yeonjun itu susah ditebak

Sekitar 10 menit berlalu soobin dengan imajinasinya, terlihat yeonjun di seberang sana memegang sesuatu yang kecil di tangannya

Apa itu cincin?

Apa yeonjun melamarnya?

Aih, tidak mungkin. Mereka masih sekolah dan punya jalan yang masih panjang, tidak mungkin yeonjun akan melamarnya secepat ini

Terlihat yeonjun yang berjalan kearah taman dengan senyum sumringah di wajahnya. Matanya menatap lurus soobin yang terduduk disana.

Yang ditatap hanya tersipu malu dan membalas senyumannya, sampai akhirnya ada cahaya dari arah kiri

"YEONJUN!" Soobin berteriak dan bangkit dari duduknya

Kejadian itu terjadi begitu cepat. Sebuah mobil melesat cepat dari arah kiri. Yeonjun sama sekali tidak menyadarinya walaupun soobin sudah meneriaki nya

Tubuh yeonjun terhantam bagian depan mobil dan terpental lumayan jauh. Pelipis nya mengeluarkan darah segar begitu banyak

"YEONJUN BANGUN" sementara pemilik mobil langsung meninggalkan mereka berdua disana

"TOLONGG TOLONG, yeonjun bangun hiks..." kepala yeonjun ada di pangkuan soobin

Sementara soobin sibuk menahan darah yeonjun yang terus keluar dari kepalanya

"Bin..." yeonjun membuka matanya, perlahan tangannya menyentuh pipi lembut soobin

"Cantik..."

"Jangan ngomong dulu yeonjun hikss.. bentar lagi bakal ada bantuan lo.. lo diem dulu ya hiks- bertahan sebentar" soobin masih sibuk menahan darah yang keluar

Tangan sebelah kanan yeonjun terangkat dan terbuka, menunjukkan sebuah kotak kecil berwarna putih dengan aksen bunga di ujungnya

"B-buka.... please" soobin membuka kotak itu dengan gemetar

Isinya adalah kalung, kalung sederhana dengan liontin kepala rubah. Tangis soobin pecah begitu melihatnya.

"Liat, g-gue juga punya" yeonjun menunjukan kalung yang ia pakai dengan liontin kelinci

Itu couple necklace

"T-tadinya gue mau.... mau nembak l-lo pake itu, tapi.... kayaknya gak sempet ya"

"Gak gak, sempet kok masih banyak waktu buat itu yeonjun plis bertahan gue mohon" soobin menggenggam erat tangan yeonjun sambil menangis

"Gue b-boleh cium lo?" Dengan cepat soobin mengangguk dan mendekatkan wajahnya ke wajah yeonjun

Ciuman itu sangat lembut dan tulus, tidak ada tuntutan atau paksaan didalamnya. Soobin bisa merasakan semuanya.

"Maaf, love u kinci"

Mata yeonjun terpejam, tangannya masih bertautan dengan tangan soobin sementara ada senyuman tulus di wajahnya

"Gak... gak gak boleh YEONJUN BANGUN, YEONJUN GUE SAYANG SAMA LO GUE CINTA SAMA LO BANGUN YEONJU BANGUN..... bangun demi gue jun hiks..." soobin menangis histeris memeluk orang yang dicintainya





"Love u too... stupid.."





























Jeng jeng angst, tpi boonk ni bukan chapter asli WKWKWKWK

Anggep aja ini early april mop kan AHAHAHAHA, tnang gengs ini bukan endingnya kokk (kayaknya)

Gimana chap pemanasannya? Udh ngefeel blom?

Tapi seru jg ya klo endingnya angst

•two sides• [Yᴇᴏɴʙɪɴ]Where stories live. Discover now