«Meet»

206 26 10
                                    

_Happy Reading_

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

_Happy Reading_







Seorang pemuda berkulit pucat terlihat tengah berjalan lesu di koridor fakultas musik, dengan kepala menunduk ia membuka pintu studio musik dan memasukinya dengan tak kalah lesu pula, mendudukkan diri dikursi kerja sambil menghela napas kasar menyandarkan kepalanya menghadap langit-langit studio.

Sungguh ia ingin marah saja kepada dosen bimbingannya yang sialan, membuat Yugyeom pemuda pucat itu mengulangi semua tugas membuat musiknya dari awal.
Yugyeom tau pria tua itu sengaja mempersulitnya dalam segala tugas kuliah yang menumpuk.

"Disuruh ngulang lagi, yug?"

"Huhuhu iyaaa" T - T

Jaebeom terkekeh pelan  melihat adik tingkatnya merajuk berpura-pura menangis karena tugasnya ditolak lagi untuk yang kesekian kalinya, Jaebeom merasa iba kepada anak itu, jadi ia memutuskan untuk tinggal distudio beberapa jam lagi untuk membantu Yugyeom merevisi tugasnya dan dihadiahi pelukan sayang oleh anak itu.

"Hyung apa kau dulu juga begini?"

"Hmm tidak, mungkin dosen Jung punya suatu dendam kesumat terhadapmu" Jaebeom mengucapkannya dengan nada bercanda dan Yugyeom yang merajuk mengeluarkan suara seperti "hmph" menggemaskan.

Tak lama Jaebeom mendapat telfon dari seseorang yang sepertinya penting dan mengharuskan pemuda berbahu lebar itu untuk segera pulang.

"Yug, aku harus pulang maaf..."

"Yaa tidak apa apa, memang sudah larut malam" keduanya melirik jam di dinding atas pintu keluar yang menunjukkan pukul 12 malam.

"Kalau begitu ayo pulang bersama"

"Tidak hyung, aku akan disini sebentar...mungkin sejam dua jam lagi" mata lebarnya mengikuti setiap pergerakan Jaebeom yang sedang mengemasi barangnya.

"Jangan terlalu larut, awas nanti kau bertemu hantu"

"Hyung!" Jaebeom terkekeh mendengar rengekan adik tingkatnya, memang Yugyeom agak penakut kalau masalah hantu.

"Ya yaa hyung duluan"

__

Pemuda pucat itu meregangkan badannya yang terasa kaku dan terdengar gemeletuk tulangnya yang sedikit bergeser kembali ke tempatnya, menghela napas letih, bulu mata panjangnya bergerak menatap Jam lagi, sudah pukul 2 malam ia mau pulang.

Tangan dengan jari lentik itu memungut semua barangnya dan memasukkannya kedalam tas selempang hitam yang ia bawa, kaki jenjangnya melangkah keluar dari studio tidak lupa menguncinya juga, tenggorokannya terasa kering karena beberapa jam belum ia beri pelumas.
Memasukkan sebuah koin ke vending mechine di koridor dekat studio tari, dan meminum susu kaleng kesukaannya.

Mata lebarnya melirik kanan kiri koridor, terlihat sangat sepi padahal tadi ramai banyak anak kelas malam tapi kenapa sekarang sangat sunyi? Kepalanya celingukan mencari keberadaan manusia selain dirinya.
Lalu dia melihat ada seseorang diujung belokan lorong, dari perawakannya dia seorang lelaki, wajahnya tidak terlalu jelas karena lampu yang mulai remang, sepertinya Yugyeom harus melapor untuk mengganti lampu disana. Kaki jenjangnya melangkah mendekati sosok itu, namun baru beberapa langkah dia terhenti karena melihat gelagat aneh sosok itu yang berjalan tertatih berpegangan pada tembok, terlihat menyeramkan. Ia jadi memikirkan perkataan Jaebeom tentang hantu tadi, oke sialan tangannya sedikit gemetar.

悪 "Evil"Onde histórias criam vida. Descubra agora