Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
_Happy Reading_
Dalam sekali kedipan mata, mereka berdua sudah berpindah ke sebuah ruangan luas yang mewah dan Yugyeom merasakan ia berbaring diatas ranjang lembut yang luas, manik lebarnya tak bisa lebih terkejut lagi melihat ini semua, kepalanya celingukan menatapi sekitar yang benar-benar berbeda. Yang awalnya ia berbaring di lantai studio kini menjadi dikasur empuk dan kamar mewah seperti di istana saja, sejenak ia teralihkan dan malah mengagumi ruangan itu, tapi kembali memikirkan kengerian tentang siapa sebenarnya Kim Jongin?
"Tempat ini akan menjadi milikmu juga"
"Eh benarka-mn maksudku ini dimana?"
"Kau berada ditempatku"
"Fuck. Kembalikan aku ke kampus!!"
"Kau masih ada urusan denganku"
Menggeliat mencoba bebas dari cengkraman kuat Jongin yang mungkin akan meninggalkan memar dikedua pergelangan tangannya dan Jongin yang hanya diam menatapnya penuh minat, sekali lagi Jongin menciumnya namun kini ia tidak menggunakan mulut menjijikan /menurut Yugyeom/ yang ada ditangannya, Jongin mendekatkan wajahnya menghisap bibir Yugyeom dengan penuh nafsu. Yugyeom tambah memberontak dengan menendang perut Jongin namun nihil tentu saja, kedua tangannya tambah dicengkram erat.
Ia merasa tangannya akan patah kalau ia memberontak lagi dalam cengkraman satu tangan Jongin, hanya satu tangan saja :) Yugyeom merasa kalah telak dengan kekuatan pemuda diatasnya, ia menggigil ketakutan, keringat dingin mengalir dari pelipisnya, ia tidak mau menangis tapi matanya menghangat, mengalirkan air tanpa seizinnya.
Mata mereka bertatapan, mata merah Jongin menyorot dalam manik coklat berair dihadapannya, menyeringai melihat Yugyeom bergetar ketakutan dibawahnya. Melepas cengkramannya dari tangan Yugyeom dan beralih memeluk pinggangnya erat, tangan bermulutya menyelinap masuk kedalam kaos anak itu, menjilat kulit putih porselen, Yugyeom mendorong Jongin dengan keras dan kali ini berhasil membuat pemuda tan itu mundur. Manik coklatnya menatap nyalang Jongin menyembunyikan ketakutannya walau sekujur tubuhnya bergetar takut.
"K-kau ini a-apa..?" Ujarnya disela napas tersenggal.
Jongin menyeringai, tubuhnya bertambah tinggi dan besar, sepasang tanduk muncul dikepalanya, ekor panjang dengan ujung berbentuk segitiga runcing dan apa itu? Sayap kelelawar? Dipunggungnya? Oghey Yugyeom kali ini ketakutan setengah mati melihat wujud asli makhluk jejadian seperti seniornya ini, apakah ia harus menganggap Jongin seniornya? Walau wajah Jongin tidak berubah, hanya telinganya saja yang memanjang dan masih menyunggingkan seringai bengisnya, tetap saja Yugyeom gemetaran meringsut mundur sampai ke tengah kasur besar super king size itu.
Tubuh 3 meter Jongin mendekat, tangan besarnya menarik kaki kecil Yugyeom mengabaikan teriakan ketakutan pemuda itu.
