¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
_Happy Reading_
Sinar sang Surya menerobos masuk melalui jendela dengan tirai putih menyorot langsung ke wajah bak malaikat yang tertidur damai, bulu mata panjangnya bergetar pelan dan membuka perlahan, mencoba membiasakan netra coklatnya dengan sinar hangat itu, meregangkan tubuhnya pelan, maniknya melirik jam dinakas meja memperlihatkan waktu yang sudah pukul 11 siang. Memekik panik Yugyeom pemuda itu bergegas ke kamar mandi, bagaimana bisa ia kesiangan bukannya ia selalu menyetel alaram jam 8 pagi? Atau ia melupakan sesuatu?
Persetan ia harus segera berangkat ke kampus, walau ia agak sedikit kurang enak badan tidak tahu kenapa ia merasa pusing, mungkin efek begadang semalam?
Kaki jenjangnya berlarian di koridor menuju studio dance karena hari ini adalah kelas tari kesukaannya karena tidak ada dosen Jung disekitarnya jadi dia bebas, menjeblak pintu dengan kasar hingga semua mata tertuju kepadanya.
Membungkuk beberapa kali dengan napas terengah, Yugyeom memasuki studio. Dilihat teman-temannya masih melakukan pemanasan didampingi seorang senior di kelas dance yang mendampingi mereka kali ini dan mungkin seterusnya akan begitu.
"Kau terlambat 15 menit"
"M-maafkan aku sunbae"
"Hm kau akan menerima hukumanmu setelah kelas selesai" Yugyeom mengangguk pelan dan bergabung dengan beberapa temannya untuk pemanasan.
Yugyeom merasa aneh dengan senior berkulit tan itu, seperti ada sesuatu yang ia lupakan tapi apa?
Manik lebarnya melirik senior itu lagi, getaran asing mengerayangi sekujur tubuhnya, mengantarkan rasa panas yang menyenangkan? Oke pikirannya mulai terbang kemana mana, terlebih melihat setiap gerakan dance mulai dari body roll dan hip thrust menggairahkan itu, shit.
Binar lebar berkilau itu bertemu dengan manik tajam menggoda, Yugyeom akui senior itu memang tampan dan sexy? Tidak tidak...Yugyeom pemuda lurus tapi yah dia tidak bisa membohongi dirinya sendiri kalau sunbaenya itu memiliki vibe menggoda dan berbahaya secara bersamaan. Sudut bibir pemuda itu tertarik keatas memperlihatkan seringai jahil lalu mengedipkan sebelah matanya menatap Yugyeom penuh makna sedangkan pemuda pucat itu mengalihkan pandangannya, terkejut dengan apa yang baru saja terjadi.
Apa itu tadi? Pipinya merona samar ketahuan menatapi orang tidak dikenal.
Si pemuda tan terus menatap Yugyeom dengan kilat merah dimatanya yang tentu saja tidak ada yang menyadarinya, kecuali Yugyeom yang merinding merasa aura berbahaya mengintainya sedari tadi, ia tidak berani melirik senior itu sedetik pun. Bahkan saat seorang mahasiswi memanggil namanya untuk meminta bantuan dalam gerakan yang tidak ia mengerti, Yugyeom tetap dapat merasakan aura tidak enak itu, tunggu dulu jadi nama pemuda tan itu Kim Jongin? Oke Yugyeom akan mengingatnya dan mungkin nama pemuda itu akan masuk dalam daftar orang yang harus dihindari milik Yugyeom.
