Chapter 2 : Hari kelulusan

974 49 2
                                    


Happy Reading

🌿🌿🌿

Terdengar suara adzan subuh yang menggema di seluruh penjuru Pondok Pesantren Al-Huda. Namun, gadis cantik yang kerap disapa Farah itu masih saja terlelap dengan selimut yang menutupi sebagian tubuh nya.

Beberapa menit kemudian, pintu kamar Farah terbuka lebar, dan menampilkan seorang laki-laki yang tak lain adalah Fasya, Fasya Putra Az-zayyan, Kaka kedua Farah. Fasya berjalan menghampiri Farah, mengusap lembut pipi Farah dengan senyum tipisnya.

'' Ora krasa yo dek, kamu wis gede. Mesthi wis jarang manja maneh karo mas. Secara ndak langsung, sampeyan tambah akeh, mesthi ora pengin sing diarani dirangkul, dimanja. ''

( Tidak terasa ya dek. Kamu sudah besar. Pasti kamu sudah jarang manja-manjaan lagi sama mas. Secara gak langsung, kamu kan semakin lama semakin bertumbuh dewasa, pasti gak akan mau tuh yang namanya dipeluk, dimanja)

Tutur Fasya dengan senyum yang masih terulas di bibir nya.

Farah adalah adik satu-satunya yang sangat Fasya sayangi. Sejak kecil Fasya selalu menjaga Farah dengan sangat baik, bahkan selalu ada untuk Farah. Walaupun kadang Fasya suka jahil, namun Fasya tetaplah Fasya, ia tidak akan tinggal diam jika adiknya disakiti oleh siapapun.

Fasya menyingkirkan selimut yang menutupi sebagian tubuh Farah, lalu menepuk pelan pipinya agar gadis itu terbangun dari alam mimpi.

" Dek ayo bangun, wis subuh iki " Ujar Fasya dengan lembut, namun gadis itu malah semakin nyenyak dibuatnya.

" Dek... " Fasya terus menepuk pipi Farah hingga dia terbangun dengan mata yang masih tertutup rapat.

" Buka dulu matanya " titah Fasya.

" Nggeh mas, iki wis di buka toh " ujar Farah dengan suara paraunya.

" Cepet wudhu, ummah wis ngenteni di bawah " Kata Fasya sembari mengelus rambut panjang Farah.

" Nggeh mas... "

Setelahnya Fasya pergi meninggalkan Farah. Farah segera beranjak dari kasur nya, dan berlalu ke kamar mandi untuk mengambil wudhu, setelahnya ia pun siap-siap untuk melaksanakan sholat berjamaah di masjid utama Pesantren Al-Huda bersama para santri.

✨✨✨

Pukul 06.15, Farah sudah siap dengan kebaya yang melekat di tubuh nya. Kebaya berwarna pink dengan hijab yang senada, dipadukan dengan sedikit polesan make up di wajahnya yang membuat ia terkesan sangat cantik. Ya, hari ini adalah hari kelulusan Farah setelah tiga tahun ia menuntut ilmu di Sekolah menengah pertama.

" Ummah, Mas Fasya. Farah wis siap iki! "  Ujar Farah sedikit berteriak.

" Maa Syaa allah, cah ayuu " Puji Ummah Risma kepada sang anak tercinta.

" Maa Syaa allah, adik mas satu ini cantik banget siii " Fasya mencubit pipi Farah dengan gemas.

Plak!!

Farah memukul tangan Fasya " MAS FASYA!! Nanti bedak nya luntuuurrr " Rengek Farah sembari menghentak hentakan kaki nya ke lantai.

" Iya iya maaf. Yauda yuk berangkat, nanti telat " Ujar Fasya.

" Yauda ayok.. Mba, nanti kalau sudah selesai bersih bersih ndalem, tolong dikunci ya pintu nya " Titah Ummah Risma kepada Santri khadim yang sedang bersih-bersih ndalem.

Masya Allah Gus ( On Going ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang