Chapter 14 : Dia yang kembali

380 30 0
                                    

Happy reading

🌿🌿🌿

Siang tadi Kota Madiun dihujani dengan air yang cukup deras, ditambah dengan angin yang cukup kencang, hingga banyak pepohonan di Pondok Pesantren Al-kautsar yang tumbang.

Tok... Tok... Tok...

" PAK KYAI!! PAK KYAI!! ASSALAMU'ALAIKUM PAK KYAI!! " Teriakan seorang Santri mampu membuat keluarga ndalem terkejut.

Kyai Hasyim membuka pintu " Wa'alaikumussalam, ada apa ini?? " Tanya Kyai Hasyim khawatir.

" Pak Kyai ada pohon tumbang di asrama putri, dan ada 5 santri yang tertiban Pak Kyai " Lapor santri putri tersebut.

" Innalillahi, yauda ayok kita kesana sekarang " Sahut Kyai dengan sangat Khawatir.

Mendengar laporan tersebut, keluarga ndalem segera bergegas ke asrama putri, termasuk Farah dan Haidar.

🌿🌿🌿


K

yai Hasyim, Gus Haidar dan para Ustadz menebang pohon yang sudah tumbang akibat terkena angin. Sedangkan Umi Khadijah, Ning Farah dan Ning Syafiya mengobati Santri yang baru saja tertiban pohon.

Lukanya memang tidak parah. Tapi percayalah, sakit nya pasti sangat luar biasa.

" Di tahan ya, ini emang perih, tapi udahannya nggak kok " Kata Farah pada Santri putri dihadapannya.

Farah membersihkan lukanya terlebih dahulu, lalu ia beri obat merah di lukanya.

" Aaaaa perih Ning!! " Ringis Santri itu.

" Perih nya sebentar doang kok, tahan yaa " Ujar Farah yang diakhiri dengan senyuman.

" Ohya, ini ada obat pereda nyeri. Nanti kalau sekiranya kamu ngerasa sakit di bagian tubuh kamu, atau di luka kamu, kamu bisa minum pereda nyeri ini yah. InsyaAllah obat ini bisa ngurangin rasa sakit nya " Kaya Farah dengan sangat lembut.

" Iya Ning, Makasih yaaa " Sahut santri itu " Oya Ning, nama Ning siapa? Perasaan aku belum pernah liat Ning sebelumnya " Tanya santri itu penasaran.

" Kenalin, nama aku Farah. Aku emang baru kali ini sowan ke ponpes Al-kautsar, sebelumnya gak pernah. Jadi ya wajar kalo kamu gak ngenalin aku ehehe " Sahut Farah dengan senyum yang tak pernah luput.

" Kalo nama aku Niya Ning, salam kenal yah " Farah dan santri yang bernama 'Niya' itu saling berjabat tangan.

" Iya salam kenal juga Niya, Syafakillah yaa "

"Masya Allah Ning Farah udah cantik, baik lagi" Batin Niya.

" Mba, sudah? Kalo sudah ayok kita balik ke ndalem. Biar ini dilanjut sama ustadzah lain " Ujar Syafiya yang baru saja menghampiri kakak ipar nya yang sedang asyik berbincang dengan Niya.

" Eh Syafiya, sudah Sya " Sahut Farah. " Niya, aku pamit dulu ya, assalamu'alaikum " Salam Farah pada Niya sebelum ia balik ke ndalem.

" Wa'alaikumussalam Ning Farah "

" Mari Niya, Assalamu'alaikum " Salam Syafiya.

" Wa'alaikumussalam Ning Syafiya.

🌿🌿🌿

Farah dan Syafiya saling bertukar cerita disepanjang jalan. Sesekali mereka tertawa terbahak mendengar pengakuan dari Syafiya.

Masya Allah Gus ( On Going ) Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon