Chapter 4 : Jalan bareng?

624 41 0
                                    


Happy Reading

🌿🌿🌿

Suasana pagi yang sangat teduh, serta rintik hujan yang telah membasahi bumi. Sejuk nya udara saat hujan membuat Farah tidak ingin bangun dari tidur nya, dia masih setia bergelayut di alam mimpi.

" Astaghfirullah, ini anak belum bangun juga ternyata " Ucap sang Ummah saat melihat Farah yang masih bergulat dengan kasur dan selimut nya.

" Farah, bangun nduk sudah siang. Ayo sarapan dulu, Aba sama yang lainnya sudah nunggu dibawah "

" Nggeh Ummah, iki Farah wis bangun kok "

" Cuci muka dulu gih, abis itu kebawah ya kita sarapan bareng " Titah Ummah Risma.

" Nggeh Ummah "

Ummah Risma pergi meninggalkan Farah yang masih setengah sadar, dan melanjutkan langkahnya kembali ke dapur.

" Mana Farahnya Ummah? " Tanya Fasya.

" Lagi cuci muka " Jawab Ummah Risma yang dibalas 'oh' oleh Fasya.

Tak lama itu, Farah datang ke dapur dengan setelan piyama dan kerudung instan berwarna hitam. Wajah khas bangun tidur nya sangat nampak jelas, namun tetap saja terlihat cantik.

" Loh, Gus itu masih ada disini toh? " Batin Farah bertanya.

" Assalamu'alaikum semuanya, ngapunten sudah menunggu lama " Lalu Farah duduk di samping Fasya.

" Wa'alaikumussalam "

" Iya ndak apa apa nduk " Jawab Kyai Ali.

Setelah kedatangan Farah, semuanya melanjutkan acara sarapannya. Masing masing menyendokan nasi dan lauk untuk dirinya sendiri. Terkecuali Gus Haidar.

" Nduk, tolong sendokin Gus nya dulu gih " Ucap Ummah Risma yang membuat Farah tercengang.

"Hah? Kok Ummah bilang kek gitu? Udahlah ya ikutin aja apa kata Ummah. Toh dia tamu disini, jadi aku harus sopan" Batin Farah.

" Nasi nya segini cukup Gus? " Tanya Farah pada Gus Haidar.

" Cukup ning "

" Mau pake lauk apa Gus? " Tanya Farah sekali lagi.

" Terserah sampeyan ning " Mendengar jawaban dari Gus Haidar akhirnya Farah mengambil ayam goreng dan tahu sebagai lauk nya.

" Nih Gus " Ucap Farah sembari menyodorkan piring ke Gus Haidar.

" Terimakasih ning "

" Heemmm "

" Farah, yo kalau ada orang yang ngucap makasih, harus dibalas sama-sama toh, bukannya malah Heem. Ndak sopan kamu " Tegur Kyai Ali.

" Iya Aba maaf. Sama-sama Gus "

" Nah gituu "

Mereka makan dengan seksama. Suasana seketika hening, hanya ada suara dentingan sendok yang saling beradu.

" Ummah, Aba, nanti sekitar jam 11 Farah izin keluar ya. Farah mau ke toko buku " Ujar Farah memecah keheningan.

" Sama siapa pergi nya? " Tanya Ummah Risma.

" Kalau ujannya udah berenti aku bisa sendiri kok naik ojek online, tapi kalau masih ujan bolehlah Mas Fasya anterin aku naik mobil " Farah mengeluarkan jurus andalannya, yaitu memohon dengan mata yang berbinar agar Fasya mau mengantarnya ke Toko buku.

" Emang gabisa hari lain dek? " Tanya Fasya.

" Bisa sih Mas, tapi hari ini mood aku lagi bagus. Kalau nunggu besok besok keburu nggak mood " Sahut Farah.

Masya Allah Gus ( On Going ) Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin