Chapter 15

526 40 50
                                    

Kukuruyuukk...

Hari telah berganti, ayam pun telah berkokok, menandakan hari sudah pagi. Farah yang tengah asik tertidur itu seketika terbangun sebab pancaran matahari yang mengarah ke matanya melewati celah-celah hordeng.

Farah mengucek matanya, menetralkan pandangan yang masih buram akibat bangun tidur.

" Baru bangun, sayang? " Tanya Haidar  yang baru saja keluar dari kamar mandi.

" Jam berapa ini Mas? " Bukannya menjawab, Farah malah berbalik tanya ke sang suami. Sebelum benar-benar menjawab, Haidar terlebih dahulu menghampiri istrinya yang terduduk di tepi ranjang, lalu mendekatkan tubuh nya ke sang istri.

" Udah jam setengah delapan Farah Alfiana Az-Zayan, istrinya Mas Haidar " Jawab nya dengan lembut, dan tak lupa dengan tangan yang mencubit kedua pipi istrinya itu.

" Awww sakit Mass " Ringis Farah sembari memegang pipi nya.

" Abisnya kamu gemesin. Ohya, Mas mau ke asrama putra dulu ya, gantiin Abi ngajar buat hari ini. Kamu kalo mau sarapan langsung ke dapur aja, gak usah sungkan. Kalau mau jalan-jalan keliling asrama, kamu minta temenin sama Syafiya aja okey? " Kata Haidar.

" Na'am ya Zauji " Sahut Farah.

" Yauda Mas berangkat dulu ya, assalamu'alaikum "

" Wa'alaikumussalam "

Farah mencium punggung tangan suaminya. Dan Haidar yang tak lupa untuk mencium kening istrinya.

🌿🌿🌿

Pukul 10.25, Farah berjalan mengelilingi asrama putri, melihat pemandangan yang penuh dengan santri. Ada yang belajar dikelas nya, ada yang setoran hafalan, ada yang ngejemurin baju, ada yang cuci baju, dan lainnya, yang membuat Farah rindu dengan Pesantren Aba nya di Surabaya.

Biasanya selepas pulang sekolah Farah selalu ke dapur pesantren, membantu para Mba santri memasak. Dan setiap ada acara, Farah pasti selalu semangat membantu Mbak santri menyiapkan semuanya. Bahkan Farah selalu bermain bersama para santri-santri Aba nya itu.

" Kangen banget deh sama santri-santri Aba. Kangen ngebantuin Mbak santri masak, kangen ikut Mbak santri kepasar, kangen murojaah bareng, kangen main bareng, kangen nyolong jambu bareng juga, Huaaaa kalo diinget-inget lucu juga yaa ahahaha "

Flasback on

Waktu itu di Pesantren Al-Huda ada acara Maulid Nabi, dimana satu Hari sebelum Hari H para santri-santri bekerja sama menyiapkan panggung, dan lainnya.

Kebetulan Farah ditugaskan untuk mendekorasi panggung bersama 4 santri putri, dan 6 santri putra. Pukul 14.00 tugas mereka sudah selesai.

" Mba, bosen gak sih? " Tanya Farah kepada 4 santri putri.

" Iya nih, ngapain ya kira-kira? " Sahut salah satu santri, dan yang lainnya hanya mengangguk menyetujui.

" Ngambil jambu yuk Mbak!! Farah lagi pengen jambu nih " Bujuk Farah

" Dimana emang ning? "

" Masih disekitaran asrama kok, lagian juga pohonnya punya Aba aku " Jawab Farah.

" Emang boleh ning? "

" Bolehin aja Mbak, ayok ah " Farah menarik keempat santri Aba nya itu untuk mengikuti langkah nya menuju pohon Jambu.

" TARAAAA!! " Farah menunjukkan pohon jambu itu yang banyak sekali buah nya, bahkan banyak yang berjatuhan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 01, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Masya Allah Gus ( On Going ) Where stories live. Discover now