Chapter 6 : Rahasia yang terbongkar?

593 41 0
                                    

Happy Reading

🌿🌿🌿

K

eesokan harinya seperti biasa, keluarga ndalem pasti selalu melaksanakan sarapan bersama. Namun pagi itu Farah merasa ada yang kurang disana. Ya, Farah tidak melihat keberadaan Gus Haidar. Mata Farah terus memperhatikan sekeliling ndalem, seakan-akan ia sedang mencari seseorang.


" Kenapa si nduk? Nyari siapa? Gus Haidar? Gus Haidar nya sudah pulang tadi pagi selepas sholat subuh, katanya ada acara di pesantren Abi nya " Ujar Kyai Ali yang sadar dengan gelagat anak perempuan nya, pasti ia sedang mencari seseorang, siapa lagi kalau bukan suaminya, Gus Haidar.

"Oohh udah pulang toh. Eehh, bentar bentar, ini kenapa aku jadi nyariin Gus Haidar kaya gini sih? Padahal yo aku ndak peduli kalo dia pulang, kan itu urusan dia. Duuhh, ayo dong Farah, sadar sadar" Farah membatin.

" Cieee, kangen ya sama Gus Haidar? Baru juga berapa jam ditinggal udah kangen aja " Ejek Fasya yang membuat Farah semakin dipermalukan.

" Apaan sih Aba, mas. Aku gak lagi cari siapa siapa, dan aku sama sekali gak kangen sama Gus Haidar. Lagian ogah banget tuh ngangenin om om kaya Gus Haidar " Ujar Farah sembari memutar bola matanya dengan malas. Om? Ya, Haidar memang terlihat dewasa, namun umurnya masih 21 tahun.

" Nduk, kalau bicara ndak boleh seperti itu. Gus Haidar itu masih muda, Gus Haidar sama mas mu saja masih tuaan mas mu. Jangan pernah bicara sembarangan yah, nanti kualat kamu baru tau rasa " Ucap sang umah.

" Nggeh, maaf umah " Farah menundukkan kepala nya.

" Iya ndak apa apa. Lain kali kalau bicara dijaga yahh, umah gak suka lihat anak umah bicara seperti itu "

" Sudah sudah. Oh ya nduk, nanti malam kamu ikut kami ya ke pesantren Al-Kautsar, Kyai Hasyim ngundang keluarga kita ke acara khataman quran santri nya " Ujar Kyai Ali.

" Farah gak janji Aba. Farah males ketemu sama Gus Haidar, Farah juga lagi mau dirumah mau baca buku aja " Jawab Farah dengan muka datar nya.

" Gak boleh gitu dek, jangan egois jadi orang. Masa cuma gara-gara diledekin kamu jadi gak mau pergi ke Al-Kautsar " Ucap Fasya.

" Apaan sih mas kok tiba tiba bawa kata egois? Aku cuma gamau ikut aja, emang kenapa sih? Gaboleh?! Lagian kan yang diundang Abi, bukan aku! " Ucap Farah dengan emosi yang sudah memuncak. Farah pun akhirnya pergi meninggalkan keluarga nya dan meninggalkan sisa sarapannya yang masih tersisa banyak.

Saat Farah melewati para santri khadim yang sedang piket, tidak sengaja Farah mendengar ucapan ucapan mereka yang membuat Farah terkejut setengah mati.

" Gus Haidar ganteng banget yah "

" Iya ganteng, tapi udah punya ning Farah "

" Beruntung banget Ning Farah bisa jadi istri nya Gus ganteng "

" Ning Farah masih kecil aja udah nikah, lah nasib kita? Udah kepala dua tapi masih nunggu jodoh nya dateng hahaha "

" Gimana ya perasaan ning Farah kalo tau Gus Haidar itu suami nya? "

" Loh emang belum tau? "

Masya Allah Gus ( On Going ) Where stories live. Discover now