XIII

803 144 24
                                    

☁️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

☁️

Lily membuka matanya, ia mengubah posisinya menjadi duduk, kemudian menatap sekelilingnya, Pansy dan Daphne masih tertidur.

Ia menatap dirinya dicermin sambil berjalan kearahnya. "Menyedihkan." Gumamnya, ia pergi untuk mengganti baju, kemudian keluar dari kamarnya

Tak mempedulikan sekitarnya, Lily berjalan dengan pelan kearah pintu keluar ruang rekreasi sampai sebuah suara membuat sekujur tubuhnya membeku.

"Mau kemana kau?" Lily menoleh dan mendapati Blaise yang ada di tangga yang mengarah ke asrama laki laki.


"Blimey, Blaise, kau mengangetkan aku."

Blaise menaikkan satu alisnya sambil menatap Lily.

"Aku hanya akan jalan jalan sebentar." Jawabnya


"Dan menemui Draco di Hospital Wing." Lanjut Blaise

Lily tidak menjawab, Blaise menuruni tangga, mendekati Lily.

"Tidak usah pergi."

"Tapi aku mau menjenguknya."

"He's probably with Granger." Lily menatap blaise

"No, he didn't, dia berada di bawah pengaruh mantra."

"You and I know that you're not a foolish, Lily."

Lily kembali terdiam.

"Aku akan pergi bersamamu." Ucap Blaise

"Tak perlu merepotkan dirimu."

"Aku juga akan berpatroli, lupa aku ini prefek?"

☁️

Setelah berjalan untuk menemani Blaise berpatroli, keduanya berjalan mengarah ke Hospital Wing.

Tapi setelah mereka sampai disana, ternyata pintunya sudah terbuka.

Keduanya menatap satu sama lain, Blaise menarik pelan jubah Lily, mengajaknya pergi, tapi Lily menggeleng.

Keduanya berdiri di balik pintu, mencoba mendengar apa yang dua orang didalam sedang bicarakan.

"I can't believe it, kaulah yang memberikan aku mantra itu?"

"I'm so sorry Draco, i just-"

"Why on earth would you do that!"

"How dare you!" Lanjut Draco

Hermione menatap Draco, matanya berair karena merasa bersalah.

"Kau bisa saja menghancurkan hubunganku dengan Lily kau tau?" Ucap Draco lalu memijat pelipisnya

"Lalu bagaimana dengan kita?" Tanya Hermione

"Kau tidak memikirkan hubungan kita?!"

"Stop it, Hermione."

"Aku lelah seperti ini terus! Aku lelah melihatmu bermesra-mesraan dengan Lily!" Air mata Hermione jatuh ke pipi

"Mana janjimu tentang kau dan Lily?" Draco terdiam mendengarnya

"Kau bilang kalian berdua hanya bertahan selama beberapa bulan!"

"Aku tidak bisa mengakhiri hubungan kami begitu saja-"

"Aku tidak peduli Draco! Aku ini kekasihmu! Sudah 2 tahun kita berkencan!" Ucap Hermione sambil sesenggukan

"Aku yang pertama memilikimu, tapi malah aku yang terlihat seperti orang ketiga!"

Draco menatap Hermione yang sedang menangis didepannya, tubuhnya lemas melihat kekasihnya menangis.

"Kau mencintainya kan sekarang? Sampai-sampai kau bertunangan dengannya."

"Ayahku mengatur semuanya." Jawab Draco

"Tapi kau menerimanya! Kau selalu tersenyum saat seseorang mengucapkan namanya!"

"Oh God! I wish i were Lily..." Lanjut Hermione sambil terkekeh

Draco menarik Hermione ke pelukannya, membiarkan air mata Hermione membasahi baju tidurnya.

Lily dan yang mendengarkan percakapan mereka sejak tadi hanya bisa terdiam.

Ia tidak menyangka bahwa ia adalah penganggu dari hubungan Draco dan Hermione.

Dan yang paling menyakitkan adalah bahwa Draco bertunangan dengannya bukan karena ia mencintainya, tapi karena desakan dari Lucius.

Blaise menggenggam tangan Lily, membuat perempuan itu menoleh padanya.

Sesak rasanya dada pemuda itu melihat mata perempuan yang sudah ia anggap sebagai adiknya itu berair, tersirat kekecewaan dan kesedihan disana.

Blaise memiringkan kepalanya, mengajak Lily pergi dari sana yang disetujui oleh Lily.

Tepat sebelum mereka pergi, Lily kembali mendengar suara Draco.

"Aku mencintaimu Hermione, tak ada yang bisa menggantikan dirimu, selamanya."

TRAITOR, Draco MalfoyWhere stories live. Discover now