TRAITOR, Draco Malfoy

XXVI

"Oh Merlin, Lily, kau tengah mengandung!"

Ia menatap healer dihadapannya dengan tatapan tak percaya, pikirannya penuh dengan berbagai macam hal.

"Aku? Kau yakin?" Penyihir paruh baya dihadapannya itu mengangguk dengan sebuah senyuman.

"Penyebab mengapa kau kerap kali merasa mual dipagi hari adalah karena kau mengandung, nak. Sungguh berita yang melegakan bukan?" Ujarnya sambil tersenyum lebar.

Lily mengangguk pelan, kemudian mulai memainkan jarinya dengan gugup.

"Akan aku berikan ramuan untuk mengurangi rasa mualmu ya? Tunggu sebentar lalu kau boleh pulang." Sang healer pun pergi meninggalkan Lily yang masih memainkan jarinya.

Perlahan senyuman Lily kembali mekar di wajahnya, ia mengulum senyumannya yang semakin melebar.

Tak lama kemudian, sang healer kembali pada Lily sambil membawa sebuah botol ramuan.

"Ini ramuan untuk mengatasi mualmu, sungguh efektif, ibumu juga aku berikan ramuan yang sama bertahun-tahun lalu saat ia mengandungmu." Senyuman Lily kian melebar, membuat healer didepannya tertawa.

"Kau begitu cantik ketika tersenyum, jangan berpikir terlalu banyak, stress tidak baik untuk bayimu yang masih sangat rentan itu."

"Terimakasih Mrs. Hollow," Lily mengangguk pelan sambil terus tersenyum.

"Bagaimana keadaan dirumah?" Tanya Josefine dengan lembut.

"Orang tuaku baik-baik saja, kau harus berkunjung—"

Josefine Hollow membalas senyuman Lily kemudian tangannya beranjak untuk menggenggam tangan Lily.

"Maksudku, bagaimana keadaan rumahmu?" Nada suara Josefine kinj terdengar menjadi lebih berempati.

Senyuman Lily terjatuh bersamaan dengan jantungnya.

Isu tentang goyangnya pernikahannya telah menjadi rahasia umum di dunia sihir, bahwa Draco Malfoy menjalin hubungan gelap dengan seorang muggle born.

Lily merasa dirinya semakin defensif saat ia berbohong kepada Josefine. "Terima kasih, Mrs. Hollow. Aku menghargai perhatianmu, tetapi semuanya baik-baik saja."

Josefine mengelus tangan Lily yang masih ia genggam sejak tadi, menatapnya dengan dalam.

"Lily, aku paham ini masa sulit bagimu. Tapi berbohong padaku tidak akan membantu. Kamu sedang hamil, dan kamu perlu menjaga kesehatanmu. Kamu tidak bisa melakukan itu jika kamu stres dan hidup dalam penolakan terus-menerus."

Lily merasa hatinya tenggelam saat dia menyadari bahwa Josefine benar.  Dia harus berhenti berbohong pada dirinya sendiri dan orang lain.

"Aku tahu ini adalah masa yang sulit bagi kamu. Aku hanya ingin kamu tahu bahwa kami di sini untuk mendukung kamu dengan cara apa pun yang kami bisa."

Lily mendongak, menatap Josefine dengan kening mengkerut.

"Kami?" Tanyanya.

Josefine tersenyum tipis.

"Semua orang tahu apa alasan sebenarnya kenapa Henry Travers pindah ke Inggris satu tahun lalu, Lily."