Part 6 - Hangover

4.7K 398 6
                                    

HALO, SEMUA!

JANGAN LUPA BINTANG KECILNYA SEBELUM ATAU SESUDAH BACA YA!

SORRY FOR THE TYPO...

HAPPY READING!

___________________________

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

___________________________

PLAYLIST : Jonas blue - Perfect stranger.

***

"Lo kenapa sih?!" Lucya berhenti dan menghentakan lengannya sampai cekalan Axelle di pergelangannya terlepas. Ia menatap Axelle dengan bingung bercampur kesal.

Sementara yang di tatap malah menatapnya dengan datar. "Lo yang kenapa? Ngapain lo malam-malam ke tempat kayak gini buat nemuin cowok?"

"Ya, emang kenapa? Apa urusannya sama lo hah?"

Axelle terdiam. membenarkan pertanyaan Lucya. Apa urusannya dengannya? Mau Lucya kesini untuk berpacaran juga itu bukan urusannya sama sekali.

Axelle berdehem pelan lalu berkata dengan dingin, "Enggak ada."

"Nah tuh lo tau—,"

"Lo mikir dong, mana ada temen cowo yang nyuruh temen cewenya ke tempat kayak gini sendirian kalau bukan karena ada alasan dibalik itu."

"Oh, jadi lo menyimpulkan kalo temen gue ini bakal aneh-aneh sama gue gitu?"

"Bagus deh nyadar."

"Tau apa sih lo tentang temen gue? Lo aja enggak kenal dia tapi pikiran lo ke dia seakan lo kenal seberapa brengseknya dia."

"Itu buat jaga-jaga. Lo tuh kelewat polos ya. Kalau emang dia cuman mau ngomong, kan bisa di jam siang atau sore di cafe kek, asal bukan di tempat kayak gini."

"Ternyata lo kayak gini ya? Menilai seseorang yang lo sendiri belum kenal seenak jidat lo."Kata Lucya. Dia menjadi bertambah kesal karena teringat Axelle yang waktu itu menghinanya tepat di depan teman-teman cowok itu dan beberapa siswi.

Rahang Axelle mengeras. "Fine, kita buktiin perkataan gue bener atau enggak. Sekarang, mana temen lo?"

"Hah?"

"Temuin temen lo itu, jangan bilang kalau lo kesini bareng temen. Kita liat apa yang bakal dia lakuin ke lo." Lalu setelah mengucapkan itu, Axelle berlalu meninggalkan Lucya di meja bar dan melangkah ke meja anak-anak RANGELS kembali.

Lucya meneguk ludahnya. Kenapa setelah mendengar kalimat demi kalimat Axelle tadi ia perasannya menjadi tidak enak dan membenarkan bahwa perkataan cowok itu tidak salah. Dia menggelengkan kepalanya. Ini temannya, dia sudah mengenal teman cowoknya ini lebih dari Axelle, ya, walaupun baru sekitar tujuh bulan, namun dia tidak boleh berprasangka buruk seperti yang dikatakan Axelle.

AXELIONOnde histórias criam vida. Descubra agora