Part 8 - Rumor [2]

4.6K 369 8
                                    

HALO, SEMUA!

JANGAN LUPA BINTANG KECILNYA SEBELUM ATAU SESUDAH BACA YA!

SORRY FOR THE TYPO...

HAPPY READING!

___________________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

___________________________

PLAYLIST : Zayn - Better.

***

Lucya menatap bosan penjelasan materi dari guru sejarah mereka. Sudah setengah jam pelajaran dia hanya mendengarkan penjelasan tanpa minat sedikitpun. Beberapa jam terakhir hidupnya telah berubah disekolah ini. Rumor hubungannya antara Axelle sudah menyebar sampai-sampai saat dia melangkah saja para murid memperhatikannya dan ada juga yang nekat bertanya langsung padanya mengenai dia dan Axelle.

Teman-teman kelasnya juga begitu, mereka menyerbunya saat Axelle dan gengnya pergi setelah mengantar Lucya dan Sarah ke kelas mereka. Dan yang keluar dari mulut Lucya sebagai jawaban Tentu saja, TIDAK.

"Hei, hei! Lo berdua mikir jorok ya?" Sarah yang duduk di barisan depan Lucya dan Hope bersama Fania— sekretaris kelas mereka, memicingkan kedua matanya sambil menunjuk kedua gadis itu dengan pulpen.

"Hah?"

"Nah, kan, bener gue. Kagak denger penjelasan di depan malah mikir jorok. Parah otak lo bedua. Udah otak udang, mikir begituan lagi."

Lucya melotot dan sontak saja melempar tempat pensilnya pada Sarah yang dengan gesit menangkapnya. "Siapa yang mikir jorok, malih! Lo kali yang kebanyakan mikir begituan."

"Tau ih, Sar. Orang Hope enggak mikir begituan juga. Jangan suudzon jadi manusia." Sahut Hope lalu mencebikkan bibirnya.

"Lagian sampe Bu Lasti selesai ngejelasin terus ngasih tugas, lo berdua masih aja bengong."

"Eh, udah dikasih tugas?"

"Tuhh, kan, katanya mau berubah malah kebanyakan menghayal ini bocah satu." Tangan Sarah yang memegang pulpen, memukul kepala Hope pelan dengan ujung pulpen tersebut membuat Hope memejamkan matanya sebentar dan menyengir.

"Lo juga satu. Udah tahu materi kita disini lebih cepat dari sekolah lama lo, bukannya disimak malah ngelamun dari mapel mtk tadi."

"Gue sentil juga ginjal lo berdua." Ancam Sarah dengan kedua mata yang melotot pada Lucya dan Hope.

"Awas matanya lompat, Sar. Ngeri nanti enggak punya mata." Gurau Hope diakhiri kekehan gelinya.

"Gigimu lompat."

"Lah—,"

"Shh, udah-udah." Lucya mengatupkan kedua bibirnya kembali dan mencebik pada Sarah. "Ini kita mau belajar barengnya jadi sore ini atau besok?"

AXELIONWhere stories live. Discover now