[xi] I'm (Not) Fine

1.1K 158 357
                                    

Brother ─ started

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

Brother ─ started

**

Jakarta akhir akhir ini selalu di rundung mendung, dan hujan deras dari sore hingga malam, membuat udara dingin nya semakin menusuk kulit.

Jansen tidak ingin merasa sedih ketika hujan turun, karena hujan merupakan salah satu hal favorit nya selain keluarganya. Namun keadaan selalu mendorongnya untuk merasa sedih, meratapi nasibnya yang malang, semesta seakan tau jika dirinya sedang bersedih, makanya dia ikut menangis. Meski Jansen kadang merasa dirinya sedang di tertawakan.

Menuruti kemauan Abigail─Jansen memberanikan diri untuk pulang.

Cowok itu menghentikan pijakan kaki nya tepat di depan rumah besar nya. Dua mobil polisi terparkir di halaman depan, membuat nya gemetar semakin tak ada nyali masuk ke dalam rumahnya sendiri. Dia merogoh saku nya, mencari kontak Ale dengan tangan gemetar.

"Ale─"

"Hey Jansen! i swear I will kill you!!"

Ale berteriak di seberang sana, membuat Jansen reflek menjauhkan hp nya dari telinga. Dia tidak tau sahabatnya sedang berada di mana sampai bisa berteriak begitu lantang.

"Yea, whatever but not now. Because i need your help."

"gamau."

PIP───

Sambungan di putuskan sepihak oleh Ale. Jansen tau─pasti cowok itu sedang kesal, dia memakluminya.

Jansen menghembuskan napas sambil mengepalkan tangannya di bawah, seperti menyemangati dirinya sendiri untuk berani masuk ke dalam rumah. Melawan rasa takut dan sesak di dada.

Beberapa langkah lagi ia sudah sampai di depan pagar rumahnya yang menjulang tinggi, dada nya terasa semakin sesak, ingatan ingatan buruk di masa lalu nya kembali menghampiri dirinya sama seperti saat lengan atas nya di sayat oleh Amber. Namun raungan hp Jansen yang ada di sakunya membuat cowok itu batal mengambil langkah. Dia buru buru mengangkat telponnya saat membaca nama Ale di layar nya.

"okey, i lied. Butuh bantuan apa?"

"─Tolong bilangin ke dad. Suruh polisi nya pergi. Gue─gue takut.."

"Jansen, mereka cuman mau bantuin─"

"Ale."

"....."

"Please. Gue... selalu inget kejadian itu.."

BROTHEROnde as histórias ganham vida. Descobre agora