[xii] Don't You Understand That I'm Tired?

1K 142 316
                                    

You don't choose your family

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

You don't choose your family.
They are god's gift to you
As you are to them.

·Desmond T·


















Brother ─ started

**























Hari hari berat Darren lalui setelah insiden di rumah Jansen, ketika dirinya tak sengaja membentak Alice. Wanita itu lebih banyak diam. Darren juga sering pulang larut, menghabiskan waktu di rumah Jansen atau─sekedar duduk sambil melamun di kursi taman yang selalu kosong. Awal nya ia selalu datang sendiri, tapi malam ini─Lawrence datang mengusir sepi yang Darren rasakan.

Delapan sampai sepuluh tahun yang lalu, tak ada yang namanya keheningan di keluarga Lawrence. Segala topik percakapan akan selalu mengalir ketika mereka berkumpul. Darren tak pernah bosan bercerita pada ayahnya tentang sekolahnya dan tentang teman temannya, begitu juga Lawrence yang tak pernah bosan mendengar ocehan anak sulungnya meski cerita itu sudah masuk ke telinganya ratusan kali, pria itu akan tetap mendengarkan.

Namun hari ini semuanya telah berbeda. Keheningan menyelimuti mereka berdua di saksikan oleh rembulan malam yang bersinar terang dan bintang bintang kecil bertaburan di langit hitam malam.

"Bagaimana kabarmu?"

Sepertinya Lawrence benar benar tidak betah dengan kesunyian, pertanyaannya terdengar sangat bodoh memang, karena dia sendiri bisa melihat gurat kelelahan juga kesedihan yang menjadi beban di wajah anaknya. Sembari melirik wajah tampan si sulung yang semakin mirip dengannya─dia menunggu jawaban.

"Tidak pernah benar benar baik" Darren menjawab tanpa menatap wajah ayahnya. Dia takut air matanya akan meleleh saat manik nya bertemu dengan sorot teduh sang ayah. Dia takut kenangan indah masa kecilnya berputar─ memaksa untuk terus di ingat.

"Tentang perceraian dad─"

"Dad, Darren enggak mau bahas itu.."

Lawrence berhenti bicara setelah Darren memotong ucapannya, tadinya dia ingin meminta maaf pada cowok itu karena dia gagal mempertahankan rumah tangganya dulu, dia gagal menjadi ayah yang baik untuk dua anak laki lakinya, tapi agaknya Darren sudah tidak membutuhkan penjelasan dan tidak ingin mengungkit.

"Dad," Darren memanggil pelan.

"Hm?" Lawrence menoleh, menatap putra sulungnya terang terangan.

BROTHERWhere stories live. Discover now