[vii] Sly Woman

1.1K 190 184
                                    

s t a r t

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

s t a r t















"Jansen anak yang keras kepala! like his father. Jadi sangat sulit untuk meluluhkan hatinya."

Sophia yang tengah menyiapkan makan siang itu terus mengomel pada Amber ( adik ipar Sophia ) entahlah, sejak ia menikah dengan Lawrence dan memiliki keturunan dengan pria itu-tiba tiba Amber datang padanya dan memberitahukan kepada dirinya tentang sebuah rencana.

Sophia ngikut aja sama rencana yang amber buat, toh dia juga akan mendapatkan keuntungan. Terdengar agak jahat jika ia ingin membawa kedua anak kandung Alice kembali ke London.

Namun, Sophia juga tidak mau jika Jansen terus terusan bersikap dingin padanya dan tak pernah menganggapnya sebagai seorang ibu, juga Lawrence yang sesekali masih memikirkan istri pertamanya. Sophia juga tidak tahan lagi dengan itu, jadi rencana yang di buat Amber terdengar boleh juga untuk Sophia.

"First step, get Darren away from his mother." Ucap Amber sembari menata hidangan makan siang milik Jansen dengan senyum licik yang terlihat begitu pas dengan wajah dinginnya.

**

"Astaga! eta aya naon kok rame bener????????"

Jev menerobos masuk ke dalam kerumunan para siswa sekolah, entah apa yang sedang mereka tonton hingga membuat satu sekolah heboh, Jev kira sekolahnya kedatangan artis korea atau artis western, soalnya kalo mereka dateng─Jev sekalian minta tanda tangan nya buat di jual, dua se ringgit.

Dan apa yang ia lihat sungguh membuat nya tercengang.

Kalian semua tau Darren adalah anak yang tidak mungkin mengecewakan ibunya, setiap mata pelajaran selalu ia usahakan mendapat nilai A+ dan tak pernah terlibat masalah apapun di sekolah, namun pagi ini─

"Darren, stop!!" Jev menjauhkan tubuh Darren dari siswa yang menjadi lawan kelahinya, cowok itu ikut meringis saat melihat wajah Darren yang sudah babak belur, seolah bisa merasakan rasa sakit yang di alami sahabatnya.

Darren baru ingin kembali memukul wajah laki laki itu, namun Jev sekuat tenaga menahannya, dua detik kemudian guru BK datang, pria berkumis yang selalu membawa penggaris kayu panjang udah kaya guru matematika itu berteriak, "hey kalian berempat! ikut ke ruangan saya!"

Jev mengerutkan keningnya, "Empat?"

Cowok itu mengedarkan pandangannya dan menemukan sosok Jansen yang sudah terduduk di dekat Darren dengan wajah penuh luka dan darah yang sebentar lagi mungkin akan mengering.

Akhirnya mereka pasrah, mengelak pun juga percuma karena mereka sudah tertangkap basah.

Selama di ruang bk, jev cuman memandangi mereka bertiga yang lagi di ceramahin sama si kumis, ceramahnya selalu panjang kaya khutbah Jum'at, jev enggak kena ceramah karena dia enggak ikut ikutan.

BROTHERWhere stories live. Discover now