26 : Double Trouble

19.5K 1.5K 277
                                    

Hola...

Apa kabarnya yang habis liburan?

Thank you for 21K vote ya, i love you guys 😘😘

Gimana part 25 kemarin?

Still curious about Queen?

Enjoy...

.

.

.

A King only bows down to his Queen

.

.

.

Ketika Bright bangun di pagi hari, ia terkejut karena tempat tidurnya dingin tanpa pelukan kekasihnya. Ia ingat dan sadar bahwa kemarin malam ia tidak bermimpi dan bukan ilusinya semata. Dengan bergegas ia memakai pakaian seadanya dan berlari ke kamar mandi tapi Win tak ada, ke dapur dan ruangan lainnyapun tak ada sama sekali jejak kekasihnya.

Bright kian kalut berlari kesana kemari. Ia lalu berniat berlari keluar rumah memastikan kapalnya masih ada, ia takut Win kembali berlari dari sisinya. Namun nafasnya kian memberat, tubuhnya terhuyung jatuh ke lantai. Badannya kian menggigil gemetaran.

Prang!!

Benda-benda pajangan mahal terjatuh karena tersenggol tubuhnya, Bright terjatuh di lantai memeluk kakinya sendiri. Pikirannya kacau, hanya teringat ketika Win meninggalkannya sendirian.

"Phiii!!!"

Kekasihnya berlari tergopoh-gopoh mendengar benda berjatuhan di kamar. 

Bright yang sedang menangis menenangkan diri langsung terdiam begitu mendengar suara Win.

"Baby..."

Win memeluknya khawatir tak tahu apa yang harus dilakukan.

"Badanmu dingin Phi, ayo kita ke kamar" Win meraba punggung Bright yang tanpa pakaian atas, hanya memakai celana kolornya saja. Badannya gemetar, wajahnya merah penuh dengan air mata, pandangannya juga tak fokus dan terlihat linglung.

"No, ini sudah cukup. Phi takut yang semalam hanya mimpi, karena itu Phi berlari mencarimu ketika terbangun tak mendapatimu"

Bright menghirup panjang bau Win di lehernya. Win tersenyum mengambil tangan Bright lalu menciumnya lembut.

"Sepertinya nyenyak sekali, aku tak tega membangunkan Phi"

"Jangan lakukan itu lagi" Bright kembali memeluk Win.

Win tergelak, rasa khawatirnya hilang seketika. Bright sudah kembali.

"Aku sering melakukan itu kalau kita di rumah, sepertinya Phi biasa saja. Huuu crybaby"

Win meledeknya sambil mengusap air mata kekasihnya. Ya ampun, Phi Nine harus melihat bagaimana kondisi bosnya saat ini. Pemimpin mafia yang ditakuti masa seperti ini?

"Kamu sudah meninggalkan Phi sekali, ingat itu. Aku selalu ketakutan menghadapi semuanya sendirian, lalu tiba-tiba kamu memutuskan semua ikatan kita. Tidak ada yang tersisa dariku selain dirimu, kamu ingin membunuhku atau bagaimana?" bentaknya tak sadar.

Win tercekat.

"Maaf...maaf na Phi"

Emosi Bright seakan meledak, seberapa sabarpun ia menghadapi Win namun ini  mungkin adalah puncaknya. Selama bertahun-tahun ia menjaga Win agar tetap di sisinya tapi dengan mudahnya Win melepaskannya kemarin.

The Queen BeWhere stories live. Discover now