13 : Fou

17.6K 1.8K 330
                                    

Warning!! Alur lambat

Enjoy...




Oh Sweetie...monsters are real and they look like people




"Kau baik-baik saja?"

Nine menyodorkan botol minuman air mineral ke hadapan Win. Siang itu Win tiba-tiba mengunjunginya di rumah sakit setelah semalam ia menelpon dengan berurai air mata. Nine menghela nafas pelan menyenderkan sejenak punggungnya di kursi tunggu lorong rumah sakit, operasi pasien transplantasi jantungnya semalam sangat menguras tenaga karena menghabiskan waktu sampai 9 jam. Setelah itu ia masih harus terus memantau kondisi pasiennya dan kembali bertugas menerima konsultasi dari pasien lainnya. Menjadi dokter benar-benar tidak seperti yang orang bayangkan. Lihat saja, kantung matanya menghitam seperti panda, wajah gantengnyapun kehilangan cahaya. Ia tak sabar menunggu sore untuk segera pulang ke kasurnya yang nyaman.

"Aku baik Phi"

Win menenggak minumannya rakus, matanya bengkak. Bisa dipastikan ia menangis semalaman. Kadang Nine tak mengerti apa maunya Win, laki-laki yang dicintainya sudah kembali bukannya menyambutnya dengan bahagia malah bermain-main seperti ini. Sekarang ia termakan perbuatannya sendiri, menangis dan tak rela. Jatuh cinta itu memang rumit makanya Nine ga mau jatuh cinta. Cintanya ia dedikasikan pada pekerjaannya saja. Kasihan nanti calon istrinya mempunyai suami yang tidak memperhatikannya seperti Nine.

"Baik apanya? Bercermin sana. Mukamu sudah seperti zombie"

"..."

"Kasihan sekali Bright punya calon istri bermuka zombie, lebih baik ia cari yang lebih cantik yang mau memanjakannya dengan cinta. Bukan yang selingkuh di belakangnya. Aku bisa membayangkan sih gimana perasaan Bright mengetahui calon istrinya tiba-tiba membuat pengakuan punya pacar lain"

"..."

Win menatap Nine cemberut. Ia merasa bingung sekarang, makanya akhirnya menemui Nine di rumah sakit. Satu-satunya orang yang ia ajak kerjasama.

"Aku harus segera bersiap-siap Win, malam ini Phi Kim pasti membunuhku. Aku beruntung kemarin malam karena ada operasi di rumah sakit"

"Hah?"

"Kamu sudah tahu siapa calon suamimu kan? Kamu juga berpengaruh di organisasinya, semua orang menghormatimu. Tapi Bright, adalah pemimpin mereka. Semua yang menghalanginya harus dilenyapkan"

"Phi Bright belum memutuskan ia akan jadi leader atau tidak, semuanya masih di tangan Phi Kim. Itu yang aku dengar. Lagipula kenapa Phi Kim sampai ingin membunuhmu? Kau berbuat salah apa Phi?"

Nine menggertakkan giginya gemas, melatih Win di sarang mafia selama ini ternyata tak ada yang menempel di otaknya. Mungkin Nine harus sekalian mencuci otaknya di meja operasi supaya lebih bersih dan tidak lemot. Gulf terlalu memanjakannya selama ini, melatih apanya? Hubungan percintaannya saja ia buat rumit sendiri.

"Kau benar-benar tak ingat apa yang membuatmu menangis hah? Kau bersandiwara dan menjadikan aku pacar palsumu, kau pikir aku masih bisa hidup tenang sekarang?"

Nine membuka jas dokternya, tiba-tiba ia gerah dan ingin menjambak rambut Win karena kesal namun berakhir menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.

"Aku tidak menyebutkan nama, aku cuma bilang aku punya pacar dan saling mencintai"

"Itu lebih bodoh lagi. Kau pikir siapa calon suamimu? Ia bisa mendapatkan informasi dari siapa saja mengenai aku"

The Queen BeWhere stories live. Discover now