22 : Vad

16.1K 1.4K 407
                                    

Hola...

Gimana weekend nya guys kemarin? Semoga menyenangkan ya...

Ditemani Queen ya di hari ini heheh

Enjoy...

.

.

.

The moon split in half and the stars crumbled, falling like fireworks into the sea. I watched my world fall apart the day my love left me (Christy Ann Martine)

.

.

.

"Kau tidak serius kan?"

Nine yang biasanya malas mengurusi Win hari itu ia mengendap-ngendap membawa banyak makanan kesukaan Win. Win tak akan pernah menolak kalau disogok makanan pikirnya.

"Hei bunny boy..."

"Aku sudah bisa pulang hari ini bukan?"

Win menghiraukan pertanyaan Nine. Ini sudah tepat 2 minggu ia berada di rumah sakit, luka bakarnya sudah membaik dan punggungnya sudah bisa digerakkan. Hanya tangan kanannya saja yang masih di gips. Selama itu, temannya yang satu ini memang berusaha mengambil perhatiannya.

"I-iya, hari ini kau pulang"

"Terima kasih"

"Issh aku merinding kau mengucapkan terima kasih. Ayolah, jangan bersikap formal lagi padaku. Kau benar-benar tak ingin tahu bagaimana keadaan pacarmu? Lihat bagaimana ia menjadikan kamarmu bagai kebun bunga"

Win melihat seisi kamar rawatnya yang harum mewangi karena penuh berbagai macam bunga. Dari yang sudah mulai layu sampai yang masih fresh dikirim Nine pagi ini. Ia seperti tidur di atas hamparan bunga.

"Aku tahu ini semua bukan darinya, dia selalu melarikan diri jika ada masalah"

"Yaaa...iya sih" si bunny boy terlalu mengenal Bright.

"Ini dari ibu mertuamu" lanjutnya.

"Berhenti melakukan itu. Aku tidak ada hubungan apapun lagi dengan keluarga itu, dan aku bukan muridmu lagi"

"Tapi kau harus lihat bagaimana Bright..."

Cklek

"Sudah siap?"

Wajah adik dan orangtuanya yang muncul di balik pintu. Sorot mata Sing sama dinginnya dengan Win.

Shia dia benar-benar serius - Nine.

Sing membantu kakaknya naik ke kursi roda dibantu Phaonya, sebenarnya ia sudah bisa berjalan tapi rasa perih di luka bakarnya akan menghambatnya berjalan.

Perjalanan pulang terasa sunyi karena tak ada yang berani berbicara lebih lanjut, Win melamun memandangi jendela mobil sedangkan Sing tak tahu harus mulai dari mana untuk berbicara dengan kakaknya. Phao dan Maenya memakai mobil terpisah karena masing-masing memakai pengawal pribadi. Phaonya kembali memakai pengawalnya untuk Win karena anaknya yang cantik itu tak menginginkan lagi Boonlai ada di sekitarnya.

"Aku mau mandi, kalian bisa keluar"

Win mengusir kedua orang tua dan adiknya yang selalu mengikutinya seperti anak itik dan induknya walaupun mereka sudah di rumah.

"Mae akan membantumu"

New langsung menawarkan diri.

"Tidak, itu tugas Phao. Mae masak yang enak saja untuk kita"

The Queen BeWhere stories live. Discover now