Astaga

1K 167 92
                                    

Daniel dan teman-temannya sedang berada di kantin, tengah asik menyantap makan siang mereka dengan tenang sebelum ketenangan itu terhenti saat seseorang dengan sengaja menumpahkan minuman ke kepala Donghyun.




"Woy apa-apaan lu?" Seru Jackson kesal, ia menatap tajam wanita sang pelaku tadi.



"Ooppss maaf ya, gue pikir tadi itu tempat sampah. Apa karena selama ini dia tinggal di tempat sampah ya makanya dia terlihat seperti tempat sampah hihihi."




"Jaga omongan lu Yuna! Kalau lu bukan cewek udah dari tadi gue tonjok lu!" Jackson mengepalkan tangannya, menahan dirinya agar tidak berbuat kasar pada Yuna. Meskipun ia teramat kesal dengan wanita kurang ajar tersebut, tetapi dia sadar diri kalau Yuna itu wanita dan itu bukan tandingannya.



"Lu mau pukul gue? Silahkan. Tapi apa nggak malu, cowok kok mau mukul cewek banci tau nggak."
















PLAK.






Suara tamparan itu sangat keras hingga membuat semua orang yang melihat itu menatap tak percaya. Termasuk Yuna, wanita itu sama terkejutnya ketika merasakan tamparan keras di pipinya. "Kalau Jackson nggak bisa nonjok lu, ada gue yang bisa nampar lu."




Yuna menatap marah ke arah Jiyeon, orang yang baru saja menampar pipinya. Wanita itu baru berniat membalas sebelum tangannya dicekal kuat oleh Jiyeon membuat Yuna berusaha memberontak tetapi sayang tenaga Jiyeon lebih kuat. "Gue ingetin sekali lagi, jangan pernah ganggu teman gue atau lu habis tangan gue. Gue nggak peduli mau lu anak kepala sekolah kek, anak presiden kek, anakonda kek, intinya kalau lu cari masalah dengan teman-teman gue berarti lu juga berurusan dengan gue."




Jiyeon menghempaskan kasar tangan Yuna, kemudian berbalik ke arah Donghyun yang saat ini masih terdiam. Mungkin masih syok dengan apa yang baru saja ia alami. "Ayo ke toilet, ganti seragam mu. Ryan kamu punya seragam cadangan kan, pinjamkan ke Donghyun dulu ya."





Kelima anak itu segera berlalu meninggalkan kantin, mengabaikan beberapa tatap mata yang memperhatikan mereka serta tatapan benci dari Yuna. Wanita itu mendelik kesal sebelum meninggalkan kantin, dalam hati memikirkan cara untuk balas dendam dengan Jiyeon dan teman-temannya.





























































































Daniel dan teman-temannya sebenarnya tidak mau mencari masalah dengan siapa pun. Toh mereka juga tidak peduli dengan apa yang mereka lakukan. Tapi jika kau buat masalah dengan salah satu dari mereka yakin dan percaya yang lainnya akan ikut andil dalam membela.


Seperti saat ini, bel pulang sekolah baru saja selesai berbunyi 10 menit yang lalu, kelima orang itu berjalan bersama menuju gerbang sekolah sebelum seseorang menarik kerah Donghyun dari belakang dan mendaratkan Bogeman keras pada wajahnya.



Mereka tentu saja kaget, kenapa tiba-tiba salah satu siswa tingkat akhir itu memukul Donghyun tanpa alasan. Dan bukannya berhenti dengan satu pukulan, siswa itu justru terus memukulinya membuat Jackson marah dan akhirnya mendorong siswa tersebut. Niatnya sih ingin membalas namun segera ditahan oleh Jiyeon.


"Lu punya masalah apa sih kak?" Jiyeon menatap sang kakak kelas, sedangkan Jackson dan Daniel membantu Donghyun untuk berdiri.



"Gue nggada urusan sama Lo ya, urusan gue tuh sama si Miskin itu." Sang pelaku pemukulan menunjuk ke arah Donghyun dengan tatapan mengejek.



Our FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang