Sadewa (Chapter 78)

14 5 0
                                    

Sebuah restoran di sore hari didatangi oleh Dewa dan Amor. Suasana matahari yang mulai terbenam terlihat begitu indah. Akan tetapi, Dewa justru melamun di sana.

"Kamu kenapa sih, Sayang?" tanya Amor. Gadis itu menyadari bahwa pikiran Dewa sedang tidak berada bersamanya saat ini.

"Oh? Nggak kok, nggak apa-apa," sahut Dewa sembari tersenyum. Amor pun mengembuskan napas panjang.

"Kamu tahu kan kalau kita jarang punya waktu untuk bersama-sama kayak dulu?" tanya Amor. "Aku pengin ketika kita punya waktu untuk bersama-sama, kita bisa benar-benar menikmati kebersamaan itu,"

"Sekarang, kamu cerita sama aku. Apapun itu, aku akan dengerin kamu,"

Dewa tidak punya pilihan lain. Ia pun akhirnya menceritakan semua tentang Helena dari awal hingga akhir. Gadis itu pun tersenyum.

"Kalau gitu, kenapa nggak coba bikin masalah ini viral? Kamu udah pernah bikin lukisan milik Helena terkenal dan dibicarakan banyak orang, kenapa kamu nggak coba cara yang sama?" Amor memberi Dewa saran. "Tapi itu mungkin akan beresiko buat kamu jika mereka tahu kalau kamu adalah dalang di balik semua ini,"

Dewa terdiam. Ia pikir usulan dari Amor tidak ada salahnya untuk dicoba.

"Aku udah terlanjur masuk dalam masalah ini. Nyawaku juga udah terancam," gumam Dewa. "Aku harus segera menyelesaikannya saat ini juga,"

Dewa segera mengambil ponsel dari sakunya dan menelepon seseorang. Tak lama kemudian, telepon pun terjawab.

"Halo?"

"Halo, Pak Dhani. Masih ingat saya?" tanya Dewa. Pria yang ia telepon itu pun terdiam sejenak.

"Oh kamu pasti Dewa kan? Tentu saja, saya masih ingat sama kamu," jawab Dhani.

Dewa tersenyum dengan sinis. Tanpa perlu banyak bicara lagi, Dewa pun segera mengatakan tujuannya menghubungi pria itu. Sedangkan Amor hanya diam saja sembari mendengarkan pembicaraan mereka.

"Saya punya berita panas. Anda pasti sangat menyukainya ..."



*****



Seperti biasa, Dewa bangun pagi dari tidurnya yang sangat nyenyak. Ia sudah tidak sabar menyambut datangnya hari ini.

Sebelum mandi, ia melihat ponselnya. Ada banyak sekali pemberitahuan di sana. Namun, ia mengabaikan semua itu. Ia langsung membaca berita dari ponselnya. Dan Dewa pun menemukan berita yang ditulis oleh Dhani.

Nepotisme Dalam Warga Land Yang Merenggut Nyawa Sang Arsitek.

Hari ini, bisnis properti sedang dihebohkan dengan kabar praktek nepotisme yang dilakukan oleh Bernard. Menurut narasumber kami, pria itu dan juga anaknya yang bernama Joey dengan sengaja menyingkirkan arsitek asli Warga Land yang bernama Helena Putri Yohanes. Diketahui bahwa Helena meninggal sekitar satu tahun lalu akibat terjatuh dari tangga saat hari pernikahan Helena dan Joey.

Joey yang memiliki basic mahasiswa kedokteran tidak berbuat apapun untuk menolong kekasihnya. Sebaliknya, ia justru mengambil alih posisi Helena.

Berita itu semakin menguat setelah narasumber kami memberikan bukti desain sketsa Warga Land milik Helena dan juga Joey.

Di berita itu juga terdapat foto desain Warga Land milik Helena dan Joey yang dikirimkan oleh Dewa. Ia juga melampirkan tanggal pembuatan sketsa milik Helena yang muncul di tanggal terakhir data tersimpan.

Kisah SadewaWhere stories live. Discover now