PERLAHAN TERBUKA

992 113 16
                                    

Happy Reading...
______________________________________








Pagi yang lumayan cerah. Hari ini seinna akan kembali melakukan kegiatan yang kini menjadi rutinitasnya yaitu pergi ke rumah sakit. Seharusnya dia bisa saja pergi pagi tadi, tapi karena rasa malasnya yang menggelora, ia akhirnya memilih untuk merebahkan tubuhnya sebentar.

Untung dokter yang menanganinya adalah pamannya sendiri sehingga ia tak perlu begitu repot membuat janji dengannya.

Menghela nafas kasar. Gadis itu kini masih berada diatas kasurnya. Menyelimuti tubuhnya hingga sampai batas pinggang, ia lebih memilih untuk duduk sembari memainkan sosial medianya yang ia acuhkan hampir 3 minggu lamanya.

"Nona sarapannya sudah siap."

Sebuah suara wanita yang terdengar lemah lembut sukses membuat seinna menoleh. Menatap kearah pintu yang mulai terbuka dan menampakan seorang wanita paruh baya tengah berdiri diambang pintu kamar gadis itu. Melangkah masuk kedalam, kemudian berjalan kearah ranjang seinna.

"Loh nona kenapa? Jam segini masih aja didalam selimut." tanya bi inah heran.

"Non deandra sakit?"

Seinna menaruh ponselnya keatas nakas yang ada disampingnya. Menoleh kearah bi inah sembari mencengir kuda. "Gakpapa bi! Cuma males aja mau turun." ucap seinna santai.

Bi inah hanya mengangguk paham. Mendudukan tubuhnya disisi ranjang menghadap kearah seinna. "Yaudah! Tapi nanti Non dea jangan lupa makan sarapannya ya? Bibi mau kepasar dulu."

Seinna mengangguk paham. Mengangkat tangannya ke arah pelipisnya seperti tengah memberi hormat. "Baik bos! Bibi hati-hati ya dijalan?" ucapnya senang.

Bi inah terkekeh pelan. Menatap dalam kearah wajah seinna damai. Sepertinya bi inah baru menyadari bahwa anak majikannya yang sudah ia rawat dari kecil itu kini sudah beranjak menjadi dewasa. Anak yang dulu sangat penakut dan cengeng kini berubah menjadi gadis yang sangat cantik. Namun walau begitu tetap saja seinna adalah anak kecil bagi bi inah sampai kapanpun.

"Yaudah Non, bibi berangkat dulu ya?" ucapnya sembari melangkah pergi ke pintu keluar.

Seinna mengangguk. Melambaikan tangannya kearah bi inah dengan senyum yang terus terpancar manis di bibirnya.

Sekitar 5 menit, gadis itu segera turun dari kasurnya. Bergegas pergi ke pintu balkon yang mengarah ke gerbang depan. Seinna menjembulkan sedikit kepalanya keluar untuk memastikan bahwa bibinya sudah benar-benar pergi.

Dan benar saja, tidak kurang dari 5 menit. Sebuah mobil mengkilap berwarna hitam meluncur dengan kecepatan sedang menuju gerbang keluar rumah.

OK! Saatnya pergi!

Tring!!

Sebuah bunyi notifikasi terdengar dari ponselnya. Sontak seinna segera kembali menutup gordennya. Melangkah kearah ranjang tidurnya kemudian mengambil ponselnya yang tergeletak diatas meja tidur.

Line

Devarga

|Sei, how are you?
|Lagi dirumah gak?
|Cogan sama kenzo otw ke rumah lu nih!

08.24

Setelah membaca pesan dari devarga. Dahi seinna langsung mengerut bingung. Kenzo dan pria itu akan mengunjungi rumahnya? Untuk apa? Apa mereka ingin mengajak seinna pergi ke timezone lagi? Tapi mengapa tiba-tiba dan tidak memberitahu jauh-jauh hari? Biasanya mereka suka memberitahu seinna H-2 jika ingin mengajak gadis itu pergi.

Dear D : : love or Die? | Revisi Full BookWhere stories live. Discover now