Bagian 39

3.6K 356 35
                                    

Malam yang dingin, dan mencekam menjadi semakin kelam saat sesekali rintihan, dan isakan kecil terdengar di dalam satu ruangan gelap. Suasana kamar yang hening membuat suara-suara itu menjadi semakin jelas terdengar, tapi sayang siapapun yang melewati pintu kamar itu terlihat acuh, dan seolah menutup telinga mereka rapat-rapat.

Wang yibo si pemilik suara rintihan, dan isakan itu. Ia sedang mengobati luka-lukanya sendiri, tidak ada yang mencoba membantu karena mereka semua tidak perduli. Sesekali ia bahkan menjerit saat merasakan perih dari lukanya yang sedang ia obati. Luka lama belum sembuh, dan luka baru sudah ia terima lagi.

Song weilong, laki-laki sialan itu tidak henti-hentinya menyakiti wang yibo, saat ia merasa kesal, maka wang yibo akan menjadi sasarannya. Song weilong memang tidak melecehkannya akan tetapi laki-laki itu terus menyiksanya, yang membuat wang yibo selalu berfikir untuk mengakhiri hidupnya.

Wang yibo menutup matanya rapat-rapat, bibir bawahnya ia gigit untuk meredakan rasa perih yang ditimbulkan.

"hiks kenapa kalian semua memperlakukanku seperti ini? Apa kalian pikir ini sebuah lelucon atau permainan hiks" wang yibo terus meracau dan menangis. Mempertanyakan dimana letak kesalahannya, yang tentu saja tidak mendapatkan jawaban apapun, karena di dalam kamar gelap itu hanya ada dirinya sendiri.

"ini hiks...ini sangat sulit bagiku hiks...sampai rasanya aku ingin mati hiks" wang yibo memukul dada sebelah kirinya yang terasa semakin sesak saat untaian kata itu ia ucapkan.

Wang yibo terus mempertanyakan kenapa hidupnya seperti ini? Ia tahu ia nakal, bahkan terkadang ia tidak mendengarkan perkataan ibunya, akan tetapi apa ini sebuah hukuman? Tapi ini terlalu berat untuk ia jalani.

"zhan ge hiks...apa gege benar-benar melupakan yibo dan tidak perduli pada anak kita hiks"

Bodoh? Tentu wang yibo akui itu, ia bodoh, bahkan sangat bodoh karena masih berharap laki-laki itu akan datang, berubah pikiran dan memilihnya dibandingkan dengan wanita itu, akan tetapi yibo juga sadar itu sesuatu hal yang mustahil.

"kenapa susah sekali membencimu ge hiks"

Wang yibo tidak tahu, kenapa hatinya tidak dapat membenci laki-laki yang sudah dengan tega membuangnya. Padalah ia sudah bertekad bahwa ia akan membesarkan anaknya sendiri, cukup dirinya dan anaknya. Tidak ada yang lain, tapi ia tidak dapat memungkiri bahwa ia juga berharap bahwa xiao zhan akan berada di sisinya.

Lama berfikir dan menangis, tanpa ia sadari akhirnya wang yibo sudah selesai mengobati lukanya. Ia akan mencoba keluar, ia ingin sekali mengambil air putih untuk membasahi tenggorokannya.

Wang yibo berusaha berdiri dengan pelan. Dengan tertatih ia berusaha mencapai pintu kayu itu. Saat sadar bahwa pintu itu tidak terkunci wang yibo tersenyum lebar, semoga saja bukan hanya air putih yang bisa ia dapatkan, tetapi juga ia dapat melarikan diri dari tempat terkutuk ini.

Wang yibo berusaha menuruni anak tangga dengan pelan, akan tetapi di anak tangga kelima ia menghentikan langkahnya, saat ia melihat song weilong sedang berbicara dengan seorang wanita, dan sepertinya ia pernah melihatnya, tapi dimana?.

Wang yibo duduk di anak tangga itu, berusaha menyembunyikan tubuhnya agar tidak terlihat oleh song weilong ataupun wanita itu. Berhubung sudah tengah malam jadi para pelayan sudah memasuki kamarnya masing-masing, dan para penjaga hanya berada di depan mansion. Hal itu memudahkan yibo untuk menguping pembicaraan song weilong dengan wanita itu.

"untuk apa kau datang kemari?" dapat yibo lihat soang weilong menatap wanita yang ada di hadapannya itu datar.

"hanya ingin merayakan keberhasilanmu" balasnya santai.

SLAYER DEMON (ZhanYi END)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang